Liputan6.com, Jakarta- Timnas Indonesia melampaui target di Piala Asia U-23 2024. Muhammad Ferarri dan kawan-kawan melaju hingga semifinal sebelum dihentikan Uzbekistan setelah kalah 0-2 awal pekan ini. Kesuksesan ini melebihi target awal yang cuma lolos 8 besar.
Meski kalah dari Uzbekistan, timnas Indonesia juga masih berpeluang merebut tiket berlaga ke Olimpiade 2024. Indonesia akan melakoni perebutan tempat ketiga melawan Irak pada Kamis (2/4/2024) malam WIB.
Jika menang Indonesia akan lolos langsung ke Olimpiade 2024 di Paris. Kekalahan membuat Indonesia harus melakoni play-off dengan Guinea selaku wakil Afrika untuk memperebutkan satu tiket tersisa di Olimpiade Paris.
Advertisement
Pengamat sepak bola, Tommy Welly atau Bung Towel turut mengomentari prestasi timnas Indonesia U-23 di Qatar. Towel menilai keberhasilan timnas U-23 masuk ke babak semifinal pantas mendapatkan apresiasi.
"Ini luar biasa, pencapaian yang sangat hebat dan patut diapresiasi," ujar Towel di Jakarta, Kamis (2/5/2024).
Towel menilai keberhasilan timnas Indonesia U-23 melampaui target berkat upaya dari banyak pihak. Towel menyebut peran pemain, pelatih Shin Tae-yong (STY), ofisial, klub, hingga Ketua Umum PSSI Erick Thohir di balik kesuksesan tersebut.
"Apresiasi ini kita berikan untuk semua, pemain, STY, federasi, agar semuanya proporsional. Karena di balik apa yang bisa dipimpin STY, banyak para pihak terlibat dalam keberhasilan timnas U-23," ucap Towel.
Upaya Maksimal Erick Thohir Bantu STY di Timnas Indonesia U-23
Towel mencontohkan langkah Erick yang memberhentikan sementara BRI Liga 1 merupakan bentuk dukungan penuh federasi kepada STY. Towel meyakini pemusatan pelatihan STY tidak akan berjalan maksimal jika roda kompetisi domestik tetap berjalan.
"Kalau Ketum PSSI tidak ambil mengangkat rem darurat 30 Maret dengan meliburkan sementara Liga 1, maka program persiapan TC akan sangat terganggu," sambung Towel.
Towel mengatakan PSSI menghadapi situasi yang tak mudah lantaran adanya benturan kepentingan antara timnas dan klub. Selain itu, Towel juga menyoroti kegigihan Erick dalam melobi sejumlah klub Eropa agar melepas pemainnya untuk timnas Indonesia U-23.
"Situasinya pelik, tapi organisasi mengambil keputusan. Di situ ada peran dan kontribusi lain. Ada upaya Ketum lobi kepada Heerenveen untuk kembali melepas Nathan Tjoe A-Oen hingga akhir turnamen. Apresiasi ini menjadi proporsional dan sehat buat semua pihak," ucap Towel.
Advertisement
STY Diminta Berterima Kasih kepada Klub BRI Liga 1
Oleh karena itu, Towel juga mendorong STY dan ofisial timnas berterima kasih kepada para klub BRI Liga 1 yang telah melepas para pemain. Towel mengingatkan peran klub juga tidak bisa dikesampingkan dalam membentuk timnas yang kuat.
"Makanya saya juga mendorong ucapan terima kasih dari manajemen timnas, manajer dan STY. Bukan terima kasih saat klub melepas pemain saja, tapi juga saat lolos ke semifinal, yang artinya melampaui target delapan besar. Kita ingin mendengar itu sebagai sebuah kebaikan sepak bola," ungkap Towel.
Towel tak ingin STY dan timnas sebagai menara gading. Menurut Towel, STY dan timnas tetap harus memiliki hubungan dengan klub Liga 1 yang telah berkontribusi mengirimkan para pemain terbaiknya ke Qatar.
Tanpa menyampingkan peran empat pemain naturalisasi yang berperan besar dalam meningkatkan level permainan timnas, Towel menilai kontribusi pemain yang berkompetisi di Liga 1 pun tak bisa dianggap remeh.
"Ada pemain naturalisasi, tentu berkontribusi empat orang itu, tapi juga kita melihat pemain yang besar di kompetisi domestik, pemain lokal yang selama ini dihinakan dengan istilah lokal pride menunjukan kontribusi luar biasa. Jadi, alangkah kita apresiasi ini untuk semua pihak yang ikut ambil bagian dalam kesuksesan ini," kata Towel.