Gareth Southgate Soroti “Lingkungan Tidak Biasa” di Sekitar Tim Inggris usai Dicemooh Meski Juara Grup C

Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate mempertanyakan suasana "lingkungan yang tidak biasa" di sekitar tim nasional Inggris setelah mereka menerima cemoohan dari para pendukung saat bermain melawan Slovenia.

oleh Rossa Izza Amalia diperbarui 27 Jun 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2024, 14:00 WIB
Euro 2024 Inggris vs Slovenia
Timnas Inggris hanya menambah 1 poin usai imbang 0-0 lawan Slovenia. (AP Photo/Andreea Alexandru)

Liputan6.com, Jakarta - Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate mempertanyakan suasana "lingkungan yang tidak biasa" di sekitar tim nasional Inggris setelah mereka menerima cemoohan dari para pendukung saat bermain melawan Slovenia. Meski berhasil memuncaki Grup C Euro 2024, Inggris tetap mendapat sorotan tajam dari para penggemar, dan Southgate mendesak mereka untuk terus mendukung tim, "apa pun perasaan mereka terhadap saya,"

The Three Lions hanya mencatatkan empat tembakan tepat sasaran dalam pertandingan yang berakhir dengan hasil imbang, namun mereka tetap keluar sebagai juara grup berkat hasil imbang antara Denmark dan Serbia. Meski demikian, timnas Inggris dicemooh pada babak pertama dan penuh waktu di Rhein Energie STADION.

Southgate, yang memberikan tepuk tangan kepada para penggemar setelah pertandingan, menerima reaksi campuran. Beberapa pendukung bereaksi positif, namun sebagian lainnya mencemooh, bahkan ada yang melempar cangkir bir ke arahnya.

Saat ditanya tentang perubahan di sekitar tim, Southgate menjawab, "Saya pikir mungkin ekspektasi. Kami telah membuat Inggris kembali menyenangkan selama enam atau tujuh tahun terakhir. Saya pikir itu menyenangkan bagi para pemain. Kami harus berhati-hati agar tetap seperti itu,"

 

Masa Depan Southgate

Foto: 5 Pelatih dengan Gaji Tertinggi di Piala Dunia 2022 Qatar
Catatan terbaik Gareth Southgate saat menukangi Timnas Inggris adalah mencapai semifinal Piala Dunia 2018 dan runner up Euro 2020. Dengan banyaknya pemain bintang di Skuad The Three Lions, ia diharapkan mampu berbicara lebih di Piala Dunia 2022 Qatar nanti. Southgate diketahui merupakan salah satu pelatih dengan gaji paling mahal di perhelatan terbesar di dunia itu. Ia tercatat menerima upah sebesar 4,9 juta pound per tahun. (AFP/Paul Ellis)

Kontrak Southgate dengan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) berakhir pada bulan Desember, dan keputusan mengenai masa depannya akan diambil setelah putaran final. Beberapa penggemar mulai mempertanyakan apakah ia masih pantas memimpin Inggris setelah delapan tahun bertugas.

Southgate mengomentari reaksi para pendukung, "Saya memahaminya. Saya tidak akan mundur darinya. Hal terpenting di sini adalah bahwa para pendukung tetap bersama tim. Saya memahami narasi terhadap saya, dan itu lebih baik daripada terhadap mereka. Namun hal ini menciptakan lingkungan yang tidak biasa untuk beroperasi. Saya belum melihat tim mana pun lolos dan menerima hal serupa,"

Ia menambahkan, "Mereka mungkin mempunyai perasaan yang berbeda terhadap saya. Namun bagi saya, kami hanya akan berhasil jika kami bersama-sama. Energi itu sangat penting bagi tim dan sangat penting bagi mereka untuk tetap bersama tim, apa pun perasaan mereka terhadap saya,"

 

Menatap Babak Selanjutnya

Timnas Inggris
Pelatih Inggris, Gareth Southgate menyalami Trent Alexander Arnold saat ditarik keluar di pertandingan melawan Denmark (AP)

Meski mendapat tanggapan negatif dari sebagian penggemar, kapten Inggris Harry Kane melihat adanya peningkatan performa dibandingkan pertandingan sebelumnya melawan Denmark. “Itulah tujuan kami sebelum turnamen dimulai, menjadi yang teratas di grup dan mengendalikan nasib kami,” kata Kane kepada ITV.

Kane menambahkan, "Saya pikir kami bermain jauh lebih baik dibandingkan pertandingan lainnya. Kami tidak bisa mencapai penyelesaian itu tetapi kami menantikan pertandingan berikutnya. Kami menciptakan beberapa peluang dan ada beberapa peluang yang mungkin bisa kami lakukan dengan lebih baik,"

"Kami membutuhkan semua orang untuk berkontribusi dan itulah yang kami lakukan sejauh ini. Pertandingan-pertandingan ini sulit. Kami sudah pernah mengalami hal ini sebelumnya dan meningkatkannya di masa lalu ketika kami berhasil mencapai babak sistem gugur. Semua pertandingan di turnamen ini berat. Ini akan menjadi tantangan yang sulit di masa depan dan kami memiliki cukup kemampuan untuk mempertahankannya." kata Kane.

Inggris harus menunggu untuk mengetahui lawan mereka di babak 16 besar, di mana mereka akan menghadapi salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik di Gelsenkirchen pada hari Minggu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya