Liputan6.com, Jakarta - Banyak yang mengira rivalitas Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo sudah berakhir. Kenyataannya tidak demikian. Di usia senja, keduanya terlibat persaingan gengsi bersama tim nasional masing-masing.
Messi dan Ronaldo akan coba merebut gelar pada pentas regional. Messi dan Argentina sukses mencapai perempat final Copa America 2024 sebagai juara Grup A. Tim Tango selanjutnya ditantang Ekuador, Jumat (5/7/2024) pagi pukul 08.00 WIB.
Advertisement
Baca Juga
Ronaldo dan Portugal juga sudah menembus babak 8 besar Euro 2024. Setelah menguasai Grup F, pasukan Roberto Martinez menyisihkan Slovenia melalui adu penalti untuk selanjutnya bertemu Prancis, Sabtu (6/7/2024) dini hari pukul 02.00 WIB.
Advertisement
Di atas kertas peluang Messi mengungguli Ronaldo lebih besar. Harus diakui Euro lebih kompetitif ketimbang Copa America. Tanpa meremehkan Ekuador, Argentina berpeluang besar mencapai semifinal. Mereka kemudian ditunggu Venezuela atau Kanada. La Albiceleste baru mendapat ujian sesungguhnya di final dengan Uruguay atau Brasil menanti.
Sementara jalan Portugal lebih terjal. Dalam Prancis mereka sudah menghadapi salah satu favorit juara Euro 2024. Kalau bisa berjaya, Ronaldo dan kawan-kawan bakal menghadapi tuan rumah Jerman atau Spanyol yang memiliki performa paling impresif pada turnamen di semifinal.
Pada partai puncak, calon lawan mereka adalah rakasasa tertidur Inggris dan Belanda, atau kuda hitam Swiss dan Austria.
Meski berkesempatan meraup penghargaan kolektif, kinerja Lionel Messi dan Ronaldo pada ajang yang diikuti sebenarnya di bawah standar tinggi yang masing-masing ciptakan. Keduanya belum mencetak gol, suatu hal yang sebelumnya menjadi indikator panasnya persaingan Messi dan Ronaldo.
Di luar itu, partisipasi Messi dibayangi cedera. Dia merasakan nyeri di paha kanan pada laga kedua fase grup melawan Chile. Pemain berusia 37 tahun itu kemudian disimpan di partai terakhir versus Peru.
Meski sudah kembali berlatih, tidak ada yang tahu apakah cedera tersebut bakal memengaruhi performanya atau tidak.
"Ini sedikit mengganggu saya, tapi saya bisa menuntaskan laga. Saya berharap tak ada yang serius," ujar Messi usai duel versus Chile, dikutip ESPN.
Sementara Cristiano Ronaldo turut mengalami kesulitan merobek gawang lawan. Dia sampai gagal menunaikan tugas sebagai algojo penalti pada tambahan waktu melawan Slovenia, sehingga menangis karena khawatir kesalahannya membuat kesalahan.
Namun, Ronaldo membayar dosa dengan mengambil tendangan pertama adu penalti dan menyumbang angka. Portugal akhirnya menang 3-0 karena kiper Diogo Costa mementahkan seluruh eksekusi Slovenia.
"Saya pikir kami semua merasa sangat bangga memiliki kapten sepertinya. Ruang ganti senang melihat apa yang dia lakukan. Saya pikir Ronaldo memberi kita semua pelajaran, bahwa Anda harus menjalani setiap hari seolah-olah ini adalah hari terakhir," kata Martinez.
“Anda harus memiliki standar yang sangat tinggi dan tidak pernah menyerah. Kehidupan dan sepak bola memberi Anda momen-momen sulit, dan cara Ronaldo bereaksi adalah contoh nyata yang sangat Portugal banggakan," sambungnya.
Meski Melempem, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo Tetap Berpeluang Juara
Baik Messi dan Ronaldo maksimal memiliki tiga pertandingan untuk membuktikan level mereka masih tinggi. Performa cemerlang bahkan berpotensi berbuah penghargaan individu paling bergengsi Ballon d'Or 2024 yang juga sempat mereka dominasi dalam satu setengah dekade terakhir.
Namun, jika kontribusi kembali tidak maksimal atau cedera mengganggu, peluang kedua megabintang membawa pulang gelar tetap besar. Pasalnya, Messi dan Ronaldo memiliki rekan yang berkualitas.
Mental juara Argentina teruji karena skuad Copa America 2024 mayoritas diisi pemain yang menjuarai Piala Dunia 2022. Hanya ada lima pergantian personel dari rombongan yang tampil di Qatar.
Sementara Portugal diberkahi skuad pemain bintang yang jadi pilar di klub masing-masing. Ada Ruben Dias di jantung pertahanan. Bruno Fernandes dan Bernardo Silva melupakan sejenak persaingan di klub masing-masing untuk bahu-membahu di lini tengah.
Advertisement
Turnamen Internasional Terakhir Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo
Rivalitas Messi dan Ronaldo memuncak ketika nama terakhir berlabuh di Real Madrid pada 2009. Berada satu kompetisi dengan Messi yang membela Barcelona di LaLiga, mereka saling mendorong satu sama lain untuk memecahkan berbagai rekor.
Selama sembilan tahun berseteru di Negeri Matador, insentitas perseteruan keduanya menurun karena Ronaldo pergi ke Juventus tahun 2018. Namun, Messi dan Ronaldo tetap selalu dibandingkan hingga kini mereka hampir mencapai kepala empat.
Selain level klub, persaingan Messi dan Ronaldo juga mencakup pentas internasional. Ronaldo tertawa terlebih dahulu ketika Portugal merajai Euro 2016. Namun, Messi menyamai saat Argentina memenangkan Copa America 2019. La Pulga kemudian melampaui prestasi sang rival kala Argentina menduduki podium tertinggi Piala Dunia 2022.
Sedang tertinggal, Ronaldo tentu akan berjuang setengah tenaga demi merebut trofi. Terlebih sosok berusia 39 tahun tersebut sudah memastikan Jerman 2024 sebagai edisi terakhir Euro yang diikutinya.
"Tentu ini akan jadi Euro terakhir saya. Tapi saya tidak emosional karena itu. Ini bukan soal saya meninggalkan sepak bola. Lagi pula, prestasi apa lagi yang tersisa untuk saya buru?" kata Ronaldo.
"Hal terpenting dalam perjalanan yang sedang saya tempuh ini adalan antusiasme yang masih saya miliki dengan berada di dalamnya. Saya sudah 20 tahun memperkuat tim nasional dan memberi suporter, keluarga, dan anak-anak saya kebahagiaan. Itulah yang paling memotivasi saya," tandasnya.