Olimpiade Paris 2024: Gugur di Babak Penyisihan usai Dihajar Wakil India, Jonatan Christie Minta Maaf

Tunggal putra bulu tangkis Indonesia Jonatan Christie menyampaikan permohonan maaf atas tersingkirnya dia dari Olimpiade Paris 2024 usai dikalahkan wakil India Lakshya Sen dengan straight game 18-21, 12-21 dalam laga grup L yang digelar di Port de la Chapelle Arena, Rabu (31/7/2024) sore WIB.

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 31 Jul 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2024, 20:00 WIB
Jonatan Christie, Olimpiade Paris 2024
Ekspresi tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, saat bertanding di fase Grup L bulutangkis Olimpiade Paris 2024, di Port de la Chapelle Arena, Rabu (31/7/2024). Jojo tersingkir dari Olimpiade Paris 2024 usai dikalahkan wakil India Lakshya Sen pada Rabu (31/7/2024). (NOC Indonesia/Naif Muhammad Al'as/Canon Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Tunggal putra bulu tangkis Indonesia Jonatan Christie gugur di babak penyisihan Olimpiade Paris 2024. Hal itu terjadi setelah Jojo kalah dari wakil India Lakshya Sen dengan straight game 18-21, 12-21 dalam laga grup L yang digelar di Port de la Chapelle Arena, Rabu (31/7/2024) sore WIB.

Hasil minor tersebut membuat Jonatan hanya mampu finis di peringkat 2 klasemen dengan catatan 1 kemenangan dan 1 kekalahan. Sementara itu, Lakshya Sen yang mendukang kemenangan sempurna berhak melaju ke fase selanjutnya. 

Jonatan Christie pun menyampaikan permohonan maaf atas tersingkirnya dia dari Olimpiade Paris 2024. Dia tak menampik dirinya bermain kurang baik, dan berterima kasih atas dukungan yang mengalir buatnya sepanjang keikutsertaan di kompetisi olahraga multievent terakbar dunia. 

"Pertama-tama saya ingin mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya untuk seluruh masyarakat Indonesia," ucap Jojo selepas laga, dilansir dari rilis resmi NOC Indonesia. 

"Mohon maaf juga hari ini bermain kurang baik. Tapi, terima kasih banyak atas dukungan, doa, dan support untuk saya dan kawan-kawan," sambung pebulu tangkis kelahiran 15 September 1997.

Sempat Gemilang di Game Pembuka

Jonatan Christie - Olimpiade Paris 2024 - Olimpiade Paris - Bulu Tangkis
Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie saat menghadapi wakil India Lakshya Sen pada laga Grup L Olimpiade Paris 2024 di Porte de la Chapelle Arena, Rabu (31/7). Jonatan kalah 18-21 dan 12-21 dan tersingkir di penyisihan grup. (foto: PBSI/Badmintonphoto/Yohan Nonotte)

Adapun Jonatan Christie sejatinya sempat tampil gemilang di awal gim pembuka melawan Lakshya Sen. Tunggal putra yang menyandang status unggulan ketiga itu unggul jauh 8-3 sebelum interval set pertama. 

Sayangnya selepas jeda, Jojo beberapa kali melakukan kesalahan sendiri yang membuat lawan kian percaya diri. Tunggal putra Indonesia sempat mendapat peluang menyelesaikan game pertama usai unggul 18-16, tetapi Lakshya Sen mampu meraih lima poin beruntun untuk membuat situasi berbalik menjadi 18-21. 

"Ya pastinya sangat menyesal. Tapi inilah pertandingan. Dan sampai detik ini saya masih tidak tahu apa yang harus saya lakukan," tutur Jojo. 

"Tadi saya bermain sudah maksimal. Sedikit kesalahan di akhir babak pertama membuat musuh jadi percaya diri," sambung dia.

Wakil Bulu Tangkis Ketiga yang Tumbang

Jonatan Christie - Olimpiade Paris 2024 - Olimpiade Paris - Bulu Tangkis
Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie tersingkir dari cabang olahraga bulu tangkis Olimpiade Paris 2024 setelah kalah dari wakil India Lakshya Sen 18-21 dan 12-21 di Porte de la Chapelle Arena, Rabu (31/7). (foto: PBSI/Badmintonphoto/Yohan Nonotte) .

Dengan demikian, Jonatan Christie menjadi Jonatan Christie menjadi wakil Indonesia ketiga di cabang olahraga bulu tangkis Olimpiade Paris 2024 harus tumbang  di babak penyisihan. 

Sebelumnya, ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti serta ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari telah lebih dulu merelakan tiket melaju ke babak selanjutnya. 

Chef de Mission (CdM) Tim Indonesia di Olimpiade Paris 2024, Anindya Bakrie, yang turut menyaksikan langsung pertandingan Jojo melawan Lakshya Sen pun angkat bicara mengomentari kegagalan wakil Indonesia. Menurutnya, di Olimpiade apa pun bisa terjadi, sehingga masyarakat kini hanya perlu mengarahkan fokus kepada penggawa-penggawa tersisa. 

"Saya melihat langsung, memang lawannya sangat tangguh. Tapi itu pertandingan, ada yang menang ada yang kalah. lni namanya Olimpiade, banyak sekali kejutan," ujar Anin dalam rilis resmi NOC Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya