Premier League Gandeng Vidio Berantas Pembajakan di Indonesia, Libatkan Bintang Alisson Becker hingga Bukayo Saka

Pemain-pemain bintang Premier League, mulai dari Alisson Becker hingga Bukayo Saka, bakal membantu meningkatkan kesadaran akan bahaya streaming ilegal lewat kampanye 'Boot Out Piracy' yang menggandeng Vidio selaku official broadcaster Liga Inggris di Indonesia

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 19 Sep 2024, 11:45 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2024, 11:45 WIB
Premier League dan Vidio Galakkan Kampanye untuk Berantas Pembajakan
Premier League menggandeng Vidio selaku official broadcaster Liga Inggris di Indonesia untuk memberantas pembajakan lewat kampanye 'Boot Out Piracy'. Kampanye ini turut melibatkan bintang-bintang kenamaan, mulai dari Alisson Becker hingga Bukayo Saka. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Kompetisi kasta tertinggi Inggris, Premier League 2024/2025 telah bergulir sejak awal Agustus lalu. Seiring dengan berjalannya ajang, pihak Liga Inggris menjalin kerja sama dengan mitra penyiaran lokal di Indonesia, Vidio, dalam upaya memberantas pembajakan di Tanah Air.

Lewat kampanye bertajuk Boot Out Piracy, Premier League bersama Vidio menggandeng bintang-bintang kenamaan, mulai dari Alisson Becker (Liverpool), Alejandro Garnacho (Manchester United), Jean-Philippe Mateta (Crystal Palace), Hwang Hee-chan (Wolves), hingga Bukayo Saka (Arsenal). Harapannya, kehadiran mereka dapat membantu mengedukasi konsumen mengenai bahaya mengakses konten bajakan serta memerangi streaming ilegal. 

Adapun, Alisson Becker dan kawan-kawan nantinya akan berbicara langsung kepada penggemar Indonesia melalui serangkaian video yang bakal didistribusikan lewat platform digital. Para bintang Premier League berperan memperingatkan fans terkait risiko signifkan yang bisa muncul akibat mengakses konten Liga Inggris melalui saluran tidak sah.

Kampanye ini sendiri didasarkan pada penelitian terbaru oleh pakar keamanan siber, Profesor Paul Watters, yang menyoroti secara serius ancaman streaming olahraga ilegal. Menurutnya, penjahat siber telah memanfaatkan situs streaming olahraga ilegal yang menempatkan konsumen Indonesia dalam risiko pencurian identitas serta penipuan melalui peretasan browser, malware, hingga iklan menyesatkan.

Dalam peniltiannya pada Agustus 2024 lalu, Watters mengamati 25 situs streaming olahraga ilegal populer di Indonesia dan menemukan bahwa risiko pengguna menghadapi penipuan di situs streaming ilegal lebih besar dari tiga kali lipat dibandingkan dengan 25 situs arus utama Indonesia yang digunakan sebagai perbandingan.

Lebih dari setengah iklan di situs-situs ini dikategorikan sebagai hal yang berisiko tinggi sebab secara signifikan berpotensi meningkatkan kemungkinan pengguna terkena konten berbahaya atau skema penipuan. Pengguna situs streaming olahraga ilegal juga tiga kali lebih mungkin menghadapi ancaman siber dibandingkan dengan mereka yang menggunakan platform online sah.

Premier League Harapkan Fans Dapat Pengalaman Terbaik

Premier League dan Vidio Galakkan Kampanye untuk Berantas Pembajakan
Edukasi dan upaya pemberantasan pembajakan dinilai sebagai langkah penting untuk memastikan penggemar Premier League mendapat pengalaman terbaik ketika menonton tayangan Liga Inggris. Pasalnya, situs-situs menonton ilegal bakal memperbesar peluang pengguna menjadi korban kejahatan siber. Pemain Manchester United Alejandro Garnacho jadi salah satu bintang yang digandeng berpartisipasi memberikan edukasi lewat kampanye 'Boot Out Piracy'. (Istimewa)

Kevin Plumb selaku General Counsel Premier League menyatakan pihaknya paham akan tingginya antusiasme fans Liga Inggris di Indonesia dan Asia yang kerap begadang demi menyaksikan kiprah klub-klub favoritnya. Walau begitu, pihak Liga Inggris juga mengharapkan para penggemar mendapat pengalaman terbaik dan terhindar dari risiko kejahatan siber, dengan memberi edukasi terkait streaming ilegal melalui kampanye ini.

“Kami memahami antusiasme para penggemar Premier League di Indonesia dan seluruh Asia yang kerap begadang untuk menonton aksi-aksi Premier League. Kami juga mengetahui risiko dan bahaya menonton pertandingan melalui streaming ilegal, sehingga kami ingin para penggemar untuk menikmati konten Premier League dengan kualitas terbaik dan cara paling aman melalui sumber yang sah,” ucap Plumb.

“Selain mempromosikan pesan penting ini, kami bekerja lebih keras lagi dengan pihak berwenang di Indonesia dan mitra kami di Vidio untuk menegakkan tindakan hukum dan mengambil tindakan terhadap pembajakan. Ini termasuk bekerja sama dengan Vidio untuk mengidentifikasi dan menutup sindikat pembajakan serta bersama-sama mengatasi distribusi perangkat streaming ilegal.”

“Kami mendorong para penggemar untuk melindungi keamanan online mereka dan menikmati pertandingan Premier League melalui kanal resmi yang akan memberikan pengalaman menonton terbaik,” tandasnya.

Pentingnya Edukasi Penonton

Premier League dan Vidio Galakkan Kampanye untuk Berantas Pembajakan
Secara spesifik, deretan bintang kenamaan, mulai dari Alisson Becker (Liverpool), Alejandro Garnacho (Manchester United), Jean-Philippe Mateta (Crystal Palace), Hwang Hee-chan (Wolves), hingga Bukayo Saka (Arsenal) nantinya bakal mengedukasi konsumen mengenai bahaya mengakses konten bajakan serta memerangi streaming ilegal melalui serangkaian video yang bakal didistribusikan lewat platform digital. (Istimewa)

Selaras dengan pernyatan tersebut, Chief of Marketing Officer Vidio Teguh Wicaksono juga menegaskan komitmen Vidio selaku official broadcaster Premier League di Indonesia untuk memberi pengalaman terbaik bagi penggemar ketika menyaksikan tayangan Liga Inggris.

Untuk itu, kampanye Boot Out Piracy bakal turut digalakkan pihaknya guna menyampaikan risiko-risiko secara jelas terkait penggunaan situs menonton ilegal.

“Di Vidio, kami berkomitmen untuk menyediakan cara terbaik dan paling aman bagi para penggemar untuk menikmati konten Premier League. Kampanye Boot Out Piracy sangatlah penting dalam mengedukasi audiens kami mengenai risiko serius yang terkait dengan streaming ilegal,” ujar Teguh.

“Dengan berkolaborasi bersama Premier League dan otoritas penegak hukum, kami bertujuan untuk mengambil tindakan tegas terhadap pembajakan dan melindungi penonton setia kami dari ancaman siber yang ada. Melalui promosi saluran-saluran resmi, kami ingin memastikan para penggemar dapat merasakan keseruan dan aksi Premier League dengan cara terbaik, sekaligus menjaga keamanan online mereka,” sambungnya.

Sementara itu, kampanye Boot Out Piracy untuk musim ini secara resmitelah  diluncurkan di acara Vidio Premier League Fan Festival selama tiga hari di Jakarta, yang dimulai pada 14 September 2024 lalu. Tak hanya terkait edukasi, perhelatan tersebut juga membuka kesempatan bagi penggemar untuk melihat trofi Premier League dari dekat dan merayakan sepak bola Premier League.

Lebih dari itu, acara ini juga menekankan pentingnya perlindungan kekayaan intelektual, risiko yang dihadapi penggemar akibat pembajakan, kaitannya dengan aktivitas kriminal secara lebih luas, dan bagaimana semua pihak dapat bekerja sama untuk meningkatkan upaya anti-pembajakan.

Kampanye Boot Out Piracy selanjutnya akan dipublikasikan di saluran penyiaran dan platform media sosial di Thailand, Indonesia, Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan Vietnam dalam beberapa bulan mendatang.

Peta Persaingan di Premier League 2024/2025

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya