6 Pengusaha Indonesia yang Punya Klub Sepak Bola Eropa: Banyak yang Main di Kasta Teratas

Sepak bola, dengan segala dinamikanya, termasuk sisi bisnisnya, telah berhasil menarik perhatian para pengusaha di seluruh dunia untuk mengelola roda manajemennya. Tak terkecuali, para taipan dari Indonesia juga ikut terlibat dalam gemerlap industri ini.

oleh Thomas diperbarui 22 Sep 2024, 00:02 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2024, 00:02 WIB
Foto: Promosi ke Serie A, Lecce Jadi Milik CEO Emtek Alvin Sariaatmadja usai Menguasai 10 Persen Saham Klub
Melalui konferensi pers yang digelar jajaran eksekutif US Lecce, Jumat (27/5/2022) siang waktu Italia, diumumkan bahwa konsorsium bentukan Boris Collardi, Pascal Picci, dan Alvin Sariaatmadja, resmi mengakuisisi 10 persen saham klub. (twitter/OfficialUSLecce)

Liputan6.com, Jakarta- Sepak bola, dengan segala dinamikanya, termasuk aspek bisnis, telah menarik perhatian banyak pengusaha di seluruh dunia, termasuk taipan dari Indonesia. Di liga-liga bergengsi seperti Inggris, Belgia, dan Italia, terdapat sejumlah miliarder Tanah Air yang berperan sebagai pengelola klub-klub sepak bola di balik layar.

Belakangan ini, sejumlah tokoh publik mulai aktif terlibat dalam klub-klub sepak bola. Salah satunya adalah penyanyi Ed Sheeran, yang diketahui menjadi sponsor Ipswich Town, klub Liga Inggris yang telah didukungnya sejak kecil.

Tak kalah menarik, ada juga Ryan Reynolds, aktor Hollywood yang memiliki sejumlah saham di Wrexham A.F.C. Menariknya, seperti Ed Sheeran, kedua tim ini baru-baru ini berhasil meraih promosi ke divisi yang lebih tinggi.

Selain dari kalangan selebriti, mayoritas klub juga didukung oleh pengusaha kaya. Hal ini wajar, mengingat menjalankan bisnis tim sepak bola memerlukan investasi yang cukup besar.

Pada tahun 2011, Bakrie Group sempat menguasai klub asal Belgia, CS Vise. Beberapa pemain sepak bola Indonesia seperti Alfin Tuasalamony, Syamsir Alam, Yericho Christiantoko, dan Yandi Sofyan pernah menimba ilmu di klub tersebut.

Namun, pada 13 Mei 2014, Bakrie Group terpaksa menjual seluruh sahamnya kepada investor asal Inggris akibat masalah finansial yang dihadapi.

Di dalam klub, Bakrie Group menempatkan Andika Nuraga Bakrie, putra sulung Nirwan Dermawan Bakrie, sebagai Presiden klub, sementara posisi Wakil Presiden diisi oleh Rahim Soekasah.

Selain CS Vise, Bakrie Group juga pernah mengakuisisi Brisbane Roar, klub asal Australia, yang hingga kini masih dipertahankan.

Siapa sangka, ada sejumlah pengusaha kaya asal Indonesia yang terlibat aktif dalam dunia sepak bola Eropa. Siapa saja? 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Erick Thohir - Oxford United

Klub Liga Inggris
Erick Thohir dan Anindya Bakrie telah resmi menjadi pemilik mayoritas saham klub sepak bola Oxford United, yang berkompetisi di divisi satu Liga Inggris (League One). Kabar ini tentu menjadi angin segar bagi para penggemar dan pencinta sepak bola Tanah Air!

Ketua PSSI, Erick Thohir, bukanlah sosok asing di jagat sepak bola Eropa. Dengan pengalaman sebagai pemilik saham di Inter Milan, kecintaannya terhadap olahraga ini tak pernah pudar.

Bukti nyata dari dedikasinya terlihat saat ia memutuskan untuk berinvestasi di Oxford United FC pada September 2021, sebuah klub yang berlaga di League One, kasta ketiga sepak bola Inggris.

Dalam langkah ini, ia tidak sendiri; Anindya Bakrie turut serta membantunya mewujudkan ambisi tersebut.


Santini Group - Tranmere Rovers

Tranmere Rovers, Santini Group
Perwakilan Santini Group, Lukito Wanandi (kiri) dan Wandi Wanandi (kanan), adalah sosok-sosok penting dari perusahaan Indonesia yang telah berinvestasi dalam Tranmere Rovers sejak September 2019.

Walutje Pte. Ltd adalah sebuah perusahaan yang berada di bawah naungan PT Santinilawansa Lestari. Nama tersebut sudah menggambarkan adanya sentuhan Indonesia di dalamnya.

PT Santinilawansa Lestari lebih dikenal dengan sebutan Santini Group, yang terdiri dari sosok-sosok terkemuka seperti Emmanuel Lestarto Wanandi, A Lukito Wanandi, dan Paulus Witarsa Wanandi.

Menariknya, mereka juga memiliki lebih dari 10 persen saham di Tranmere Rovers, sebuah klub yang berkompetisi di kasta keempat Liga Inggris (League Two).


Sihar Sitorus - FC Verbroedering Dender

Sihar Sitorus
Tokoh sepak bola nasional, Sihar Sitorus, mengungkapkan alasan kuat di balik dukungannya terhadap Bola.com From North Sumatra to Belgium. Ia ingin membuktikan kepada dunia bahwa pemain-pemain Indonesia memiliki potensi yang luar biasa.

Tokoh sepak bola nasional, Sihar Sitorus, membuat heboh publik pada Februari 2018 dengan pengumuman mengejutkan mengenai keberhasilannya dalam membeli sebuah klub sepak bola Eropa.

Namun, saat itu, Sihar masih enggan mengungkapkan rincian mengenai nama klub dan liga tempat klub tersebut berkompetisi.

Baru pada 23 Juni 2018, Sihar Sitorus akhirnya membuka suara dalam sebuah konferensi pers yang bertajuk "Bola.com From North Sumatra to Belgium" yang digelar di salah satu hotel mewah di Medan.

Di acara tersebut, mantan anggota Komite Eksekutif PSSI ini mengungkapkan bahwa klub yang ia beli adalah FC Verbroedering Dender, sebuah klub yang saat ini berkompetisi di Divisi Dua Liga Belgia.

Sihar menjelaskan bahwa keputusan untuk membeli klub tersebut sejalan dengan visi dan misinya untuk memajukan sepak bola nasional.


Alvin Sariaatmadja - US Lecce

Lecce, Alvin Sariaatmadja
Pada hari Jumat, 28 Mei 2022, di Stadion Via del Mare, berlangsung konferensi pers yang penuh semangat untuk memperkenalkan pemegang saham baru klub Lecce. Dalam momen bersejarah ini, CEO Emtek, Alvin Sariaatmadja, resmi bergabung dalam konsorsium pemegang saham klub Serie B tersebut. Suasana di stadion dipenuhi antusiasme, menandai langkah baru bagi Lecce dalam perjalanan mereka di dunia sepak bola.

Pada pertengahan tahun 2022, publik Indonesia dan Italia dihebohkan dengan beredarnya foto Raffi Ahmad dan Alvin Sariaatmadja yang berada di markas klub Lecce, bersama dengan jajaran manajemen klub lainnya.

Ternyata, ada kabar menarik di balik momen tersebut: Alvin Sariaatmadja, seorang konglomerat dan pemilik EMTEK (PT Elang Mahkota Teknologi Tbk), telah resmi membeli sekitar 10 persen saham tim Liga Italia Serie A tersebut.

Dengan langkah ini, Alvin kini menjadi pemilik saham minoritas di Lecce. Menariknya, ia tidak sendiri dalam perjalanan ini; Alvin bergabung dengan konsorsium yang juga melibatkan Boris Francesco Jean Collardi, seorang bankir asal Italia-Swiss, serta pebisnis lokal Pascal Picci.

Keberadaan mereka di dunia sepak bola tentunya menambah warna baru dalam industri olahraga di Indonesia dan Italia!


Keluarga Hartono - Como 1907

Orang Terkaya Indonesia Yakin Bridge Bersinar di Asian Games 2018
FOTO4: Atlet bridge Indonesia, Bambang Hartono, tengah memberikan keterangan pers di JiExpo Kemayoran, Jakarta, pada Rabu (22/8). Berdasarkan informasi dari laman Forbes pada Maret 2018, pengusaha sukses yang juga merupakan pemimpin Djarum Group ini memiliki kekayaan yang mengesankan.

Djarum Group, melalui SENT Entertainment LTD, telah mengambil langkah strategis dalam dunia bisnis dengan mengakuisisi klub Serie C, Como 1907. Menurut laporan dari Laprovincia di Como, klub ini kini berada di bawah kepemilikan Robert Budi Hartono dan Michael Bambang, dua sosok yang dikenal sebagai pemilik Djarum dan termasuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia.

Kabar menariknya, Hartono dan Bambang telah melakukan negosiasi untuk kesepakatan ini sejak April 2019. Investasi dari pasangan Djarum ini sangat berperan dalam kebangkitan Como, yang mengalami masa sulit setelah dinyatakan bangkrut pada tahun 2004.

Meskipun pernah merasakan atmosfer Serie A pada musim 2002-2003, perjalanan Como sempat terhenti selama hampir dua dekade. Namun, hanya dalam waktu lima tahun setelah diambil alih oleh pemilik baru, Como berhasil meraih kesuksesan yang membanggakan.

Klub ini baru saja berhasil promosi ke Serie A setelah bertanding di Serie B, mengakhiri penantian panjang sejak terakhir kali mereka bermain di liga tertinggi Italia 21 tahun lalu. Ini adalah sebuah perjalanan yang inspiratif bagi Como, dan di bawah bendera keluarga Hartono, masa depan klub tampak cerah!


Batavia Sports Group - C.D. Polillas Ceuta

Batavia Sports
Batavia Sports Group (BSG), hasil sinergi antara Akademi Sepak Bola ASIOP dan Batavia Pictures, dengan bangga mengumumkan akuisisi resmi klub sepak bola Spanyol, C.D. Polillas Ceuta. (Bola.com/Muhammad Adyaksa)

Batavia Sports Group (BSG) semakin memperkuat jejak pengusaha Indonesia di kancah internasional dengan menjadi pemilik klub sepak bola luar negeri. Melalui kolaborasi dengan ASIO dan Batavia Pictures pada tahun 2020, BSG berhasil mengamankan kepemilikan mayoritas atas Polillas Ceuta, sekaligus menguasai seluruh aspek klub, termasuk skuad U-18.

Polillas Ceuta, meskipun berlaga di kasta keempat Liga Spanyol, memiliki potensi yang menjanjikan. Klub yang terletak di ujung utara Pulau Afrika ini terkenal dengan skuad U-18 yang kompetitif, bersaing di level tertinggi kompetisi U-18 Spanyol.

Mereka berhadapan langsung dengan tim-tim besar seperti Sevilla, Real Betis, dan klub-klub La Liga lainnya dalam ajang bergengsi yang dikenal sebagai Division de Honor Juvenil de Futbol. Dengan demikian, BSG tidak hanya berinvestasi dalam sebuah klub, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan talenta muda di dunia sepak bola.

Lanjutkan Membaca ↓

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya