Red Bull Harus Bersatu Jika Max Verstappen Ingin Juara F1 Lagi

Konsultan Senior Red Bull Helmut Marko menyebut timnya harus bersatu jika ingin melihat Max Verstappen juara F1 lagi. Ia menyampaikan hal tersebut lantaran saat ini timnya sedang mengalami sejumlah masalah.

oleh Michael Ludovico Palma De Manggut diperbarui 04 Okt 2024, 22:00 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2024, 22:00 WIB
Foto: Momen Max Verstappen Rayakan Gelar Juara Dunia Ketiganya di Formula 1 Bersama Tim Red Bull
Pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen (tengah) berfoto bersama dengan team principal Red Bull Racing, Cristian Horner (kiri) dan penashiat tim Red Bull Racing, Helmut Marko (kanan) setelah Sprint Race F1 GP Qatar 2023 yang dihelat di Sirkuit Lusail, Qatar, Minggu (8/10/2023) dini hari WIB. Verstappen berhasil menyabet gelar juara dunia ketiganya di Formula 1 musim 2023 setelah memuncaki klasemen dengan raihan 400 poin. (AFP/Ben Stansall)

Liputan6.com, Jakarta - Konsultan Senior Red Bull Helmut Marko menyebut timnya harus bersatu jika ingin melihat Max Verstappen juara F1 lagi. Ia menyampaikan hal tersebut lantaran saat ini timnya sedang mengalami sejumlah masalah.

Dilansir dari SportsMole, sejak awal musim 2024 berlangsung, Red Bull mendapatkan beberapa isu yang menyebabkan timnya kalah di beberapa balapan. Mulai dari perginya sejumlah staf penting, berkurangnya dominasi di balapan, dan isu kepergian Verstappen di akhir musim.

Kendati demikian, Marko menyebut hal tersebut sangatlah normal. Sebuah tim yang sukses akan menemui sejumlah tantangan. Pernyataan ini  selaras dengan perginya salah satu staf penting Red Bull, yakni Will Courtenay (bos strategi tim) yang pergi ke McLaren. 

“Apa yang kita tawakan padanya (Courtenay), ia sama sekali tidak tertarik. Ia menerima tawaran yang lebih menarik dalam hal jabatan dan pendapatan,” jelas Marko.

Red Bull Benahi Jajaran Manajemen

Max Verstappen, F1 Singapura 2023
Pembalap Red Bull Honda, Max Verstappen untuk pertama kali tidak raih podium saat mengikuti F1 Singapura yang berlangsung di sirkuit Marina Bay pada 17 September 2023 (AFP)

Selepas Courtenay pergi, Marko menunjuk Hannah Schmitz untuk menjadi bos strategi baru tim Red Bull. Dengan hadirnya Schmitz sebagai bos strategi baru, Marko menekankan pentingnya seluruh jajaran tim untuk bersatu.

“Ini sudah jelas. Kita harus bekerja sama untuk memenangkan kejuaraan ini,” tuturnya.

Lalu, konsultan asal Austria tersebut menjelaskan tentang perkembangan timnya sendiri. Marko optimis dengan peluang Verstappen dan Checo (Sergio Perez) masuk ke posisi tiga besar F1 di akhir musim.

“Kita harus bisa membuat mobil yang kencang. Aku optimis bahwa Max (Verstappen) akan menjadi juara lagi dan Sergio (Checo) meraih posisi ketiga atau keempat,” lanjut Marko.

Saat ini, Verstappen berada pada peringkat pertama klasemen pembalap F1. Sementara itu, Checo menduduki posisi ke-8. Red Bull berada di peringkat kedua untuk klasemen konstruktor mesin F1, tepat di bawah McLaren yang telah kantongi 516 poin.

Ambisi Red Bull Amankan Gelar F1 2024

Red Bull Racing, M,ax Verstappen, F1 GP Kanada
Pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen, merayakan kemenangannya di F1 GP Kanada yang digelar di Montreal, Minggu (9/6/2024) waktu setempat. (Christinne Muschi/The Canadian Press via AP)

Mengenai kejuaraan, Marko merasa ragu akan hal tersebut. Ia menyebutkan Red Bull akan menjadi juara F1 lagi di klasemen pembalap dan konstruktor mesin apabila Verstappen menang dua balapan lagi.

“Kita baru dapat melakukannya (menjadi juara) apabila Max menang setidaknya dua balapan lagi. Jika ia melakukannya, keadaan juga terlihat lebih baik tidak hanya untuk pembalap, tapi juga konstruktor mesin,” katanya.

Untuk mewujudkan impian menjadi juara, Marko menjelaskan Red Bull telah melakukan sejumlah perbaikan dalam timnya. Hal ini selaras dengan kekalahan Red Bull di Monza, Italia yang berlangsung awal September lalu.Insiden ini menjadi pengingat Red Bull untuk memperbaiki performanya.

“(Insiden) Monza lebih dari sekadar peringatan untuk kita. Itu adalah balapan terburuk sejak lama sampai aku tidak dapat mengingatnya. Hal ini terlihat dari strategi, pitstop, dan kecepatan, kita terlihat sangat buruk,” ujar Marko.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya