Liputan6.com, Jakarta - Situasi Rasmus Hojlund di Manchester United semakin tidak menentu akibat terkait performa yang terus menurun. Klub dilaporkan mulai kehilangan kesabaran terhadap penyerang asal Denmark tersebut karena kesulitan menemukan jaring gawang lawan.
Setan Merah memang sedang menjalani musim yang sangat mengecewakan, dengan tim asuhan Ruben Amorim saat ini terdampar di posisi ke-15 klasemen Liga Premier. Statistik ini sungguh mengkhawatirkan untuk klub sekaliber United.
Advertisement
Baca Juga
Adaptasi Amorim di Old Trafford sejak penunjukannya pada November lalu tergolong sulit. Pelatih asal Portugal ini hanya mampu membawa timnya meraih empat kemenangan dari 15 pertandingan Liga Premier yang dijalaninya, plus tiga imbang dan delapan kekalahan.
Advertisement
Meski menunjukkan karakter tangguh dalam dua laga terakhir melawan Everton (2-2) dan Ipswich Town (3-2), United bisa memetik tiga poin berkat pemain yang tugas utamanya bukanlah mencetak gol.
MU harus mengandalkan gelandang Bruno Fernandes dan Manuel Ugarte untuk mencetak gol ke gawang Everton. Sementara gol bunuh diri Sam Morsy plus kontribusi dua bek Matthijs de Ligt dan Harry Maguire berbuah kemenangan atas Ipswich Town.
Situasi ini semakin menegaskan salah satu faktor utama di balik kesulitan United sepanjang musim. Ketidakmampuan Hojlund untuk tampil konsisten sebagai pemain depan menjadi sorotan tajam dan semakin menambah tekanan pada klub untuk mencari solusi di lini serang.
Â
Krisis Rasmus Hojlund Semakin Dalam
Situasi Rasmus Hojlund di Manchester United semakin memprihatinkan. Statistik terbaru menunjukkan bahwa penyerang Denmark tersebut hanya mampu mencetak dua gol dalam 21 penampilannya di Liga Premier musim ini.
Menurut laporan Manchester Evening News, keadaan ini telah mendorong jajaran kepelatihan Manchester United untuk "kehilangan kesabaran" terhadap penyerang yang didatangkan dengan harga mahal tersebut.
Informasi yang lebih mengejutkan datang dari internal klub. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa salah satu anggota staf pelatih Ruben Amorim bahkan mengkritik penampilan Hojlund secara "sangat pedas" saat kekalahan 0-1 dari Tottenham Hotspur pada awal bulan ini.
Meski bermain penuh 90 menit dalam pertandingan tersebut sebagian karena keterbatasan opsi penyerang cadangan, Hojlund hanya mencatatkan 23 sentuhan sepanjang pertandingan. Ini merupakan statistik yang sangat minim untuk seorang striker utama.
Catatan buruknya berlanjut dengan kekeringan gol yang berkepanjangan. Penyerang berusia 22 tahun itu kini telah gagal mencetak gol dalam 17 penampilan kompetitif terakhirnya sejak ia membobol gawang dua kali dalam kemenangan 2-1 atas Viktoria Plzen di Liga Europa pada 12 Desember.
Sementara gol Premier League terakhirnya sudah berusia hampir tiga bulan, tepatnya pada 7 Desember ketika ia mencetak gol di babak pertama dalam kekalahan kandang 3-2 melawan Nottingham Forest. Situasi ini semakin mempertajam spekulasi tentang masa depan Hojlund di Old Trafford dan kemungkinan pencarian penyerang baru oleh United.
Advertisement
Masa Depan Hojlund di Ujung Tanduk, United Siapkan Plan B
Meski Rasmus Hojlund masih terikat kontrak jangka panjang dengan Manchester United hingga musim panas 2028, bahkan dengan opsi perpanjangan 12 bulan, status pemain Denmark tersebut mulai dipertanyakan.
Situasi Hojlund kian mengkhawatirkan karena manajemen Setan Merah dilaporkan mulai terbuka untuk mempertimbangkan tawaran transfer bagi penyerang tersebut pada jendela transfer musim panas mendatang, terutama jika performa buruknya berlanjut hingga akhir musim.
Skenario terburuk bagi Hojlund adalah tersingkir dari urutan prioritas skuad, karena Manchester United tampaknya bertekad mendatangkan penyerang baru sebelum dimulainya musim 2025/2026.
Klub telah dikaitkan dengan beberapa target potensial berkualitas tinggi. Dua nama yang paling menonjol yaitu penyerang Sporting Lisbon Viktor Gyokeres dan striker Napoli Victor Osimhen yang saat ini sedang dipinjamkan ke Galatasaray.
Menariknya, juara Inggris 20 kali itu dilaporkan menerima "berita terbaru mingguan" tentang perkembangan situasi Gyokeres dan Osimhen, menunjukkan keseriusan mereka dalam mencari sosok penyerang baru. Situasi ini menjadi ujian mental bagi Hojlund untuk segera menemukan sentuhan golnya sebelum terlambat dan posisinya digantikan oleh penyerang baru pada musim depan.
