Laga klasik Indonesia Super League (ISL) musim 2012/13 antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Rabu (28/8/13) terhenti. Suporter dari kedua kubu terlibat bentrok.
Kericuhan tersebut didahului adanya ledakan layaknya suara petasan. Kedua kelompok terlihat bergerak untuk saling serang. Pihak kepolisian langsung turun tangan. Mereka coba menghalau kericuhan agar tidak pecah. Pertandingan terpaksa dihentikan sejak menit ke-18. Saat itu pertandingan masih imbang 0-0. Lalu, apa sebenarnya yang terjadi?
Menurut seorang reporter dari Bandung yang menyaksikan langsung insiden tersebut, menuturkan bahwasanya bentrokan dimulai ketika Viking ingin memasuki Tribun Selatan Stadion Maguwoharjo. Tapi, tiba-tiba, pihak Jak Mania melakukan pelemparan potongan keramik ke arah fans Persib yang hendak memasuki stadion. Padahal, saat itu belum semua anak-anak Viking masuk ke dalam stadion.
"Kronologi bentrok tadi intinya saat Viking hendak masuk ke tribun selatan, tapi pihak Jak Mania melakukan serangan pelemparan dengan potongan keramik ke arah kerumunan suporter Viking yang ingin masuk tribun," ujar sang reporter ketika dihubungi Liputan6.com, Rabu (28/8/13).
"Padahal saat itu, kondisinya masih belum semua kelompok Viking yang masuk ke tribun selatan. Sementara itu, Posisi The Jak berada di tribun timur langsung naik ke arah tribun selatan dan langsung menyerang. Akhirnya, perang mercon/petasan terjadi. Tapi kejadiannya hanya berlangsung sekitar 26 menit dan tidak memakan korban jiwa," tambahnya. Melihat kejadian itu pihak kepolisian langsung mengamankan dan menempatkan Viking di tribun barat.
Sang sumber juga menuturkan bahwa hingga pulang keluar dari stadion ada bentrokan kecil tapi tidak ada apa-apa. "Sampai pulangnya pun tidak ada kejadian apa-apa, karena Viking dikawal polisi sampai perbatasan. Yang ada hanyalah lemparan pecahan keramik dari The Jak ketika ingin pulang, karena pintu masuk ke stadion aksesnya cuma satu yaitu dari arah timur," tutupnya.
Sementara itu, The Jak Mania, lewat akun twitter resminya, menolak jika dikatakan sebagai provokator bentrokan. The Jak mengklaim para anggotanya yang menyaksikan laga bergengsi tersebut tidak melakukan ulah atau kekacauan terlebih dahulu. (MEG)
Kericuhan tersebut didahului adanya ledakan layaknya suara petasan. Kedua kelompok terlihat bergerak untuk saling serang. Pihak kepolisian langsung turun tangan. Mereka coba menghalau kericuhan agar tidak pecah. Pertandingan terpaksa dihentikan sejak menit ke-18. Saat itu pertandingan masih imbang 0-0. Lalu, apa sebenarnya yang terjadi?
Menurut seorang reporter dari Bandung yang menyaksikan langsung insiden tersebut, menuturkan bahwasanya bentrokan dimulai ketika Viking ingin memasuki Tribun Selatan Stadion Maguwoharjo. Tapi, tiba-tiba, pihak Jak Mania melakukan pelemparan potongan keramik ke arah fans Persib yang hendak memasuki stadion. Padahal, saat itu belum semua anak-anak Viking masuk ke dalam stadion.
"Kronologi bentrok tadi intinya saat Viking hendak masuk ke tribun selatan, tapi pihak Jak Mania melakukan serangan pelemparan dengan potongan keramik ke arah kerumunan suporter Viking yang ingin masuk tribun," ujar sang reporter ketika dihubungi Liputan6.com, Rabu (28/8/13).
"Padahal saat itu, kondisinya masih belum semua kelompok Viking yang masuk ke tribun selatan. Sementara itu, Posisi The Jak berada di tribun timur langsung naik ke arah tribun selatan dan langsung menyerang. Akhirnya, perang mercon/petasan terjadi. Tapi kejadiannya hanya berlangsung sekitar 26 menit dan tidak memakan korban jiwa," tambahnya. Melihat kejadian itu pihak kepolisian langsung mengamankan dan menempatkan Viking di tribun barat.
Sang sumber juga menuturkan bahwa hingga pulang keluar dari stadion ada bentrokan kecil tapi tidak ada apa-apa. "Sampai pulangnya pun tidak ada kejadian apa-apa, karena Viking dikawal polisi sampai perbatasan. Yang ada hanyalah lemparan pecahan keramik dari The Jak ketika ingin pulang, karena pintu masuk ke stadion aksesnya cuma satu yaitu dari arah timur," tutupnya.
Sementara itu, The Jak Mania, lewat akun twitter resminya, menolak jika dikatakan sebagai provokator bentrokan. The Jak mengklaim para anggotanya yang menyaksikan laga bergengsi tersebut tidak melakukan ulah atau kekacauan terlebih dahulu. (MEG)