Wasit Mogok, Laga LPI Batal Digelar

Wasit yang memimpin pertandingan tersebut mogok karena gaji yang menjadi hak mereka sampai saat ini belum dibayarkan oleh PT LPIS.

oleh jeffrey diperbarui 04 Sep 2013, 21:22 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2013, 21:22 WIB
wasit-mogok-130904c.jpg
Laga antara Arema Malang IPL dengan Pro Duta di ajang Liga Primer Indonesia (LPI) yang sedianya digelar di Stadion Gajayana Kota Malang, Rabu, 4 September 2013 mulai pukul 15.00 WIB, dibatalkan karena wasit yang memimpin pertandingan tersebut mogok.

Wasit yang memimpin pertandingan tersebut mogok karena gaji yang menjadi hak mereka sampai saat ini belum dibayarkan oleh PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku operator kompetisi LPI.

"PT LPIS selaku regulator kompetisi LPI selama ini hanya berjanji tanpa ada realisasi. Kami sudah lelah terus menerus menerima janji, sehingga kami putuskan tidak ada pertandingan, jika tidak ada gaji," tegas salah seorang wasit Winarno Bachtiar.

Winarno mengaku dirinya dan wasit lainnya sudah sepakat jika gaji tak kunjung terbayar, maka wasit akan mogok memimpin pertandingan hingga PT LPIS merealisasikan janjinya. Ini karena selama ini wasit harus merogoh kocek pribadi untuk berangkat ke tempat pertandingan.

Ia mengemukakan pada awal bergulirnya kompetisi LPI hak wasit selalu terpenuhi, namun sekarang wasit hanya dipaksa untuk memenuhi kewajibannya sebagai pengadil di lapangan, namun hak-hak wasit tidak diberikan.

Menurut dia, dirinya tidak menerima gaji sudah 11 kali pertandingan, jika ditambah dengan laga Arema yang menjamu Pro Duta berarti 12 kali. "Sampai saat ini juga belum ada konfirmasi dari pihak LPIS terkait hak-hak kami ini," katanya.

Laga Arema yang menjamu Pro Duta di Stadion Gajayana sesuai jadwal "kick off" pada pukul 15.00 WIB. Pemain kedua tim sudah datang di stadion dan melakukan pemanasan, namun akhirnya berganti pakaian lagi. (ant/Def)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya