Simon Santoso kembali gagal memenuhi target yang ditetapkan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia atau PBSI. Setelah pada Korea Open Super Series Series 2014 hanya sampai di babak pertama, kini di Malaysia Open Super Series Premier 2014 Simon bahkan tidak lolos dari kualifikasi. Padahal, ia diberi target lolos sampai semifinal di kedua turnamen tersebut.
Bermain di National Sports Complex, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (14/1/2014), langkah Simon dihentikan Gao Huan asal China. Simon takluk lewat pertarungan rubber game 21-14, 22-24, dan 19-21 dalam durasi 80 menit.
Sebenarnya, pada game pertama Simon bermain taktis dan terus menekan Ditambah lagi Gao kerap berbuat kesalahan sehingga poin Simon terus melesat. Di game kedua, Simon berbalik tertinggal 9-11. Namun, ia mampu menyamakan kedudukan dan bahkan berbali unggul 16-12. Sayang, saat kedudukan match point 2017, ia gagal dan Gao mampu memaksa deuce untuk memenangi game ini.
"Saat match point, saya bermain terlalu hati-hati dan kurang tenang. Sebetulnya lawan tidak terlalu berbahaya, tak ada yang istimewa sekali dari dia, tapi mainnya cukup rapi," kata Simon seperti dikutip Badminton Indonesia.
"Permainan depan Gao cukup baik, tetapi serangannya tidak terlalu berbahaya. Tipe permainannya berbeda dengan pemain-pemain China lainnya,” tambah Simon.
Di game ketiga, Gao yang sudah tertinggal lagi-lagi bisa menyusul perolehan skor Simon untuk akhirnya menang. "Lawan punya permainan yang safe, sedangkan Simon banyak mati-mati sendiri," ucap pelatih Marlev Mainaky yang mendampingi Simon selama bertanding.(Bog)
Bermain di National Sports Complex, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (14/1/2014), langkah Simon dihentikan Gao Huan asal China. Simon takluk lewat pertarungan rubber game 21-14, 22-24, dan 19-21 dalam durasi 80 menit.
Sebenarnya, pada game pertama Simon bermain taktis dan terus menekan Ditambah lagi Gao kerap berbuat kesalahan sehingga poin Simon terus melesat. Di game kedua, Simon berbalik tertinggal 9-11. Namun, ia mampu menyamakan kedudukan dan bahkan berbali unggul 16-12. Sayang, saat kedudukan match point 2017, ia gagal dan Gao mampu memaksa deuce untuk memenangi game ini.
"Saat match point, saya bermain terlalu hati-hati dan kurang tenang. Sebetulnya lawan tidak terlalu berbahaya, tak ada yang istimewa sekali dari dia, tapi mainnya cukup rapi," kata Simon seperti dikutip Badminton Indonesia.
"Permainan depan Gao cukup baik, tetapi serangannya tidak terlalu berbahaya. Tipe permainannya berbeda dengan pemain-pemain China lainnya,” tambah Simon.
Di game ketiga, Gao yang sudah tertinggal lagi-lagi bisa menyusul perolehan skor Simon untuk akhirnya menang. "Lawan punya permainan yang safe, sedangkan Simon banyak mati-mati sendiri," ucap pelatih Marlev Mainaky yang mendampingi Simon selama bertanding.(Bog)