Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video beredar di media sosial, disertai narasi yang menyebut bahwa Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengakui kekalahannya.
Video tersebut salah satunya diunggah dalam akun Facebook Dynee Raharja. Berikut narasi yang menyertainya:
Stttt......
Advertisement
TKN: kita akui kita KALAH!!!🏳🏳🏳Btw penasaran ini Video siapa yg rekam? Ada pengkhianat berarti didlm kubu 01...
Dan apakah bener ini hoax? Klo suara mungkin bisa diubbing. Tapi bagaimana dgn tampilan Grafik pienya?? Itu sulit di edit.. Klo pun diedit akan terlihat jelas disana..
SELAMAT PAK PRABOWO ANDA PRESIDEN KAMI 2019-2024!
Setidaknya dalam 14 jam, video yang diunggah dalam akun tersebut ditonton sebanyak 4.1K atau 4.100 kali.
Kabar dengan narasi serupa juga diunggah di sejumlah akun Twitter.
Video yang Viral Adalah Hasil Editan
Rekaman yang viral adalah versi editan dari video yang ditayangkan di Liputan6.com, berjudul, VIDEO: TKN Jokowi Bantah Data Real Count BPN Prabowo.
Berikut tayangan aslinya:
Video yang ditayangkan Liputan6.com adalah cuplikan konferensi pers yang digelar TKN di Media Center Cemara, Jakarta Pusat, Selasa 23 April 2019.
Sementara, video yang viral beredar adalah video editan. Ada penambahan keterangan, "Video viral" dan "Tim TKN Jokowi akui kekalahan Jokowi" pada awal hingga akhir penayangan.
Jika diperhatikan lebih seksama, ada keterangan "Made with KINEMASTER" di kiri atas video versi editan.
KineMaster adalah aplikasi yang secara khusus dirancang untuk membantu pengguna Android dan iOS untuk mengedit atau memodifikasi video.
Konteks lengkap konferensi pers TKN bisa dibaca dalam artikel berjudul, TKN Jokowi Bandingkan Data Real Count Kubu Prabowo di Riau dan Babel, Ini Hasilnya yang dimuat Liputan6.com.
Berikut isi artikel tersebut:
Liputan6.com, Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin menepis beberapa data real count versi kubu Prabowo-Sandiaga. Wakil Direktur Direktorat Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Lukman Edy membandingkan data yang ada di Provinsi Riau dan Bangka Belitung.
Lukman mengakui, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin kalah di Provinsi Riau. Tapi angkanya tidak sebesar yang disampaikan kubu Prabowo-Sandiaga.
"Di Riau memang 01 kalah, kita akui," ucap Lukman di Media Center Cemara, Jakarta Pusat, Selasa 23 April 2019.
Lukman mengatakan, berdasarkan data masuk sekitar 30 persen, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin meraih suara 39 persen. Sedangkan, Prabowo-Sandiaga memperoleh 61 persen.
"Ini hampir sama dengan lembaga-lembaga survei lainnya serta dengan real count KPU hanya beda dua persen. Real count KPU, pasangan 01 mendapatkan 41 persen. Kemudian pasangan 02, meraih 58,9 persen," ujar Lukman.
Sementara itu, kubu Prabowo-Sandiaga merilis bahwa pasangan nomor urut 01 mendapatkan 21 persen. Sedangkan pasangan nomor urut 2 menang dengan angka 78,26 persen.
Lukman pun membongkar data yang dimiliki kubu Prabowo-Sandiaga. Menurut dia, klaim tersebut berdasarkan data di 145 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Padahal, keseluruhan TPS di Provinsi Riau ada 17.636 TPS.
"Jadi ini sebuah kebohongan yang dipublikasikan kepada publik untuk mem-framing pemikiran publik bahwa pemilu sekarang ini 02 sudah memenangkan pertarungan di setiap daerah," ucap Wakil Direktur Direktorat Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin ini.
Bangka Belitung
Begitu pun di Provinsi Bangka Belitung. Lukman menyatakan, pasangan nomor urut 02 juga mengklaim kemenangan dengan memeroleh 60 persen suara. Sedangkan, nomor urut 01 hanya memperoleh 39 persen.
Lukman menjelaskan, nyatanya justru di Bangka Belitung yang memenangkan pertarungan adalah pasangan nomor urut 01 dengan memperoleh 64 persen. Sedangkan, pasangan 02 mendapat 35 persen.
"Angka ini sama dengan real count KPU yang sudah 21 persen suara masuk. Angka kemenangan kami 66 persen, dan hampir sama dengan quick count di SMRC, dan Poltracking," jelas Lukman.
Lukman pun mencoba menyisir real count kubu versi kubu Prabowo-Sandiaga. Ternyata klaim kemenangan diperoleh hanya di 2 TPS saja dari total 3.800 TPS.
"Jadi bagaimana mungkin 2 TPS mengklaim menang. Jadi ini hasil penelitian kami analisis kami kondisi terakhir bahwa Babel kita (Jokowi-Ma'ruf) menang," Lukman menandaskan.
Kalimat, "Kita akui kita kalah" dalam video adalah pernyataan Wakil Direktur Direktorat Saksi TKN Lukman Edy merujuk hasil pilpres di Riau, konteksnya bukan Pilpres 2019 secara keseluruhan.
Advertisement
Respons Redaksi Liputan6.com
Wakil Pemimpin Redaksi Liputan6.com, Irna Gustiawati mengecam keras penggunaan konten Liputan6.com, berupa artikel maupun video, untuk menyebarkan hoaks.
"Kami mengecam digunakannya kembali konten Liputan6.com untuk hoaks yang menyesatkan informasi ke publik," kata Wapemred Liputan6.com.
"Kami mengajak pembaca untuk bersama-sama cek dan ricek jika menemukan konten Liputan6.com yang disalahgunakan untuk kepentingan tertentu."
Apa yang dilakukan para pembuat hoaks, dengan memelintir artikel maupun video, justru makin melecut redaksi Liputan6.com untuk memerangi kabar dusta dan disinformasi yang beredar dalam masyarakat.
"Liputan6.com berkomitmen menjaga kepercayaan publik dan semakin intens memerangi hoaks yang kian masif," tambah dia.
Kesimpulan
Video viral dengan narasi "TKN: kita akui kita KALAH!!!" adalah versi editan atau pelintiran dari video Liputan6.com berjudul TKN Jokowi-Ma'ruf Bantah Data Real Count Kubu Prabowo-Sandi.
Redaksi Liputan6.com mengecam keras penggunaan konten media kami, berupa artikel maupun video, untuk menyebarkan hoaks.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.