Liputan6.com, Jakarta- Vaksin virus Corona baru (Covid-19) belum ditetapkan karena saat ini masih dalam tahap pengujian. Di tengah proses tersebut, informasi seputar vaksin Covid-19 pun beredar.
Informasi tersebut pun beragam, ada yang memberikan harapan tentang kemajuan proses uji klinis vaksin dan ada juga yang mengkhawatirkan terkait dengan dampak yang ditimbulkan.
Cek Fakta Liputan6.com pun terus melakukan penelusuran terkait informasi seputar vaksin Covid-19 yang beredar di tengah masyarakat, khususnya yang beredar di dunia maya.
Advertisement
Hasil dari penelusuran tersebut tentu tidak semua informasi benar, bahkan ada informasi yang terbukti hoaks. Berikut informasi hoaks terbaru seputar vaksin Covid-19 hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
1. 48 Orang Tewas di Korea Selatan usai Disuntik Vaksin Covid-19
Beredar di media sosial kabar soal 48 orang yang tewas usai divaksin covid-19. Kabar ini ramai dibagikan sejak tengah pekan ini.
Salah satu yang membagikannya adalah akun bernama Riema Lee. Dia mengunggah postingan tangkapan layar berita berjudul 'Innalilahi Wainnailahi Rojiun, 48 Orang Meninggal".
Dalam tangkapan layar tersebut terdapat narasi "vaksin covid-19 alias corona kembali makan korban. Sebanyak 48 orang meninggal dunia setelah divaksin di Korea Selatan."
Lalu benarkah ada 48 orang meninggal dunia setelah divaksin covid-19 di Korea Selatan?
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, postingan yang menyebut ada 48 orang yang meninggal dunia akibat vaksin covid-19 di Korea Selatan adalah tidak benar. Faktanya kematian tersebut terjadi Korea Selatan dan tidak ada hubungannya dengan vaksin flu yang baru diadakan pemerintah.
2. BPOM Halangi Penyuntikan Vaksin Corona Covid-19
Beredar di media sosial postingan berisi klaim tentang vaksin virus corona covid-19 yang dihalangi oleh BPOM. Klaim ini ramai dibagikan akhir bulan lalu.
Berikut isi postingannya,
"Vaksin korona sudah siap diberikan, eh skrg terhalang oleh BPOM"
Lalu benarkah vaksin corona covid-19 tidak bisa diberikan karena dihalangi BPOM?
Klaim yang menyebut BPOM menghalangi vaksin virus corona covid-19 adalah salah alias palsu. Faktanya hingga saat ini memang belum ada izin edar untuk vaksin covid-19.
BPOM memastikan vaksin boleh disuntikkan jika sudah ada izin EUA untuk keamanan.
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim yang menyebut BPOM menghalangi vaksin virus corona covid-19 adalah salah alias palsu. Faktanya hingga saat ini memang belum ada izin edar untuk vaksin covid-19.
BPOM memastikan vaksin boleh disuntikkan jika sudah ada izin EUA untuk keamanan.
3. Vaksin Flu Bisa Tingkatkan Terinfeksi Covid-19
Beredar informasi di media sosial, Facebook, yang mengklaim kalau vaksin flu bisa meningkatkan seseorang terinfeksi virus corona covid-19. Bahkan, tingkat risikonya bisa 10 kali lebih besar terinfeksi.
Berikut narasi informasi tersebut:
"Facebook bakal menyensor ini secepat mungkin. Vaksin flu bisa meningkatkan risiko Anda terpapar covid-19 dengan jumlah yang cukup besar, ada yang mengatakan 10 kali!"
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi yang menyebut vaksin flu bisa meningkatkan seseorang terinfeksi virus corona covid-19 adalah hoaks. Faktanya, penelitian para ilmuan pada Mei 2020 yang menyebut vaksin flu tidak memengaruhi risiko terhadap virus corona musiman.
4. Vaksin Covid-19 Bisa Mengubah DNA Manusia
Cek Fakta Liputan6.com menemukan sebuah klaim yang menyebut penggunaan vaksin Covid-19 ke dalam tubuh bisa mengubah DNA manusia. Disebutkan kalau vaksin ini sangat berbahaya untuk tubuh manusia.
Informasi tersebut diunggah akun Facebook atas nama Lilis Sulastri, ungahan berupa video penggunaan vaksin covid-19 ke dalam tubuh bisa mengubah DNA manusia. Dia pun memberikan narasi untuk video unggahannya sebagai berikut:
"VAKSIN COVID-19
Spesialis Penyakit Dalam Berbagi Kekhawatiran Tentang Vaksin COVID-19
Dr. Carrie Madej, DO adalah Spesialis Penyakit Dalam di McDonough, GA dan memiliki lebih dari 19 tahun pengalaman di bidang medis. Dia lulus dari Kansas City Univ Of Medicine Bioscience College Of Osteopathic Medicine sekolah kedokteran pada tahun 2001
Perlombaan yang sedang berlangsung untuk mendapatkan vaksin virus corona telah menimbulkan beberapa kekhawatiran terkait kemanjuran dan keamanan penggunaannya. Satu perhatian khusus yang dikhawatirkan oleh para profesional medis adalah bagaimana vaksin berpotensi mengubah DNA manusia.
Spesialis penyakit dalam Dr. Carrie Madej, yang mempelajari vaksin selama sekitar 20 tahun dan terlatih dalam pengobatan osteopati, menjelaskan potensi kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh vaksin Covid-19 dalam sebuah video yang dia posting secara online. Sepanjang pandemi, susunan genetik SARS-CoV-2 telah bermutasi, membuatnya lebih rumit bagi para ilmuwan untuk mengembangkan vaksin yang berfungsi.
Dr. Madej berbicara tentang bagaimana pergantian kecil dalam genom manusia menghasilkan penulisan ulang kode genetik atau DNA. Perubahan DNA dapat membantu meningkatkan kesehatan atau merusaknya. Karena vaksin akan mengandung kode genetik sintetis dari virus corona, tidak seperti vaksin tradisional. Dr Madej menekankan fakta bahwa vaksin DNA yang sedang dikembangkan belum pernah digunakan pada manusia sebelum uji coba baru-baru ini
Selain itu, bahaya lain dari vaksin potensial adalah bagaimana Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah memberikan beberapa perusahaan penunjukan Jalur Cepat, yang memungkinkan pengembang untuk melewati beberapa langkah penting dalam pengembangan vaksin. Beberapa telah 'melompati uji coba hewan [dan] langsung ke uji coba manusia
"Kami tidak tahu apakah, sungguh, itu akan berhasil dalam populasi" katanya, sambil menunjukkan bahwa perusahaan telah mengatakan tidak cukup waktu untuk melakukan studi semacam itu. Madej memperingatkan, vaksin rekombinan mungkin menyertakan banyak kode genetik asing, yang dapat mengakibatkan perubahan permanen pada DNA seseorang."
Benarkah vaksin covid-19 bisa mengubah DNA manusia?
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi yang menyebut vaksin bisa mengubah DNA manusia adalah hoaks. Faktanya, vaksin berfungsi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh manusia dapat mengenali virus dan patogen yang berusaha menginfeksi manusia. Kandungan dalam vaksin tidak akan berintegrasi dan mengubah DNA manusia secara genetik.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Tentang Cek Fakta LIputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement