Cek Fakta: Hoaks Anak Wajib Tes Swab Sebelum Masuk Sekolah Tatap Muka

Beredar kabar anak wajib tes swab sebelum sekolah tatap muka. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 24 Des 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 24 Des 2020, 08:00 WIB
Gambar Tangkapan Layar Berita tentang Anak Wajib Tes Swab Sebelum Masuk Sekolah Tatap Muka
Gambar Tangkapan Layar Berita tentang Anak Wajib Tes Swab Sebelum Masuk Sekolah Tatap Muka

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang anak wajib melakukan tes swab sebelum masuk sekolah tatap muka beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan situs liputan9.org pada 14 Desember 2020.

Situs liputan9.org memuat artikel berjudul "Belajar Tatap Muka RESMI Januari 2021, Anak Wajib Swab Test Sebelum Masuk Sekolah".

Artikel tersebut memuat foto Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Nadiem tampak mengenakan masker dan batik berwarna biru dan terlihat tengah memberikan keterangan pers.

Benarkah kabar anak wajib melakukan tes swab sebelum masuk sekolah tatap muka? Berikut penelusurannya.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang anak wajib melakukan tes swab sebelum masuk sekolah tatap muka.

Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "anak wajib tes swab sebelum sekolah".

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "[HOAKS] Mendikbud: Belajar Tatap Muka Resmi Januari 2021, Anak Wajib Swab Test sebelum Sekolah" yang dimuat situs kominfo.go.id pada 18 Desember 2020.

Beredar sebuah artikel berita di blog yang berjudul "Belajar Tatap Muka Resmi Januari 2021, Anak Wajib Swab Test Sebelum Sekolah" yang diunggah pada tanggal 14 Desember 2020.

Dalam artikel tersebut terdapat informasi bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim merencanakan mulai Januari 2021, rencananya sekolah sudah bisa melakukan pembelajaran tatap muka dan anak wajib swab test sebelum sekolah.

Melalui surat resmi yang dikirimkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengklarifikasi bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim tidak pernah mengeluarkan pernyataan bahwa masuk sekolah wajib swab PCR. Selain itu, judul dan penggunaan foto Mendikbud menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.

Terkait pembelajaran tatap muka tahun 2021, Pemerintah mengumumkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19. Mendikbud menegaskan bahwa keputusan pemerintah pusat ini adalah berdasarkan permintaan daerah.

"Kewenangan yang diberikan kepada pemerintah daerah untuk mengizinkan pembelajaran tatap muka merupakan permintaan daerah. Kendati kewenangan ini diberikan, perlu saya tegaskan bahwa pandemi belum usai. Pemerintah daerah tetap harus menekan laju penyebaran virus korona dan memperhatikan protokol kesehatan," jelas Mendikbud mengingatkan agar pemerintah daerah menimbang situasi pandemi dengan matang sebelum memberikan izin pembelajaran tatap muka.

 

 


Kesimpulan

Kabar tentang anak wajib melakukan tes swab sebelum masuk sekolah tatap muka beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan situs liputan9.org pada 14 Desember 2020 ternyata tidak benar.

Faktanya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak pernah mengeluarkan pernyataan dan aturan tentang wajib tes swab bagi anak-anak sebelum masuk sekolah tatap muka.

 

banner Hoax
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya