Liputan6.com, Jakarta - Klaim tentang Prabumulih, Sumatera Selatan sebagai kota tanpa virus corona Covid-19 beredar di media sosial. Klaim ini disebarkan akun Facebook Suci pada 10 Januari 2021.
Akun Facebook Suci mengunggah video berdurasi 1 menit 41 detik. Video tersebut merekam kegiatan warga Prabumulih yang tengah bekerja di kantor dan siswa belajar di sekolah.
Terdapat narasi dalam video tersebut yang menyebut bahwa Prabumulih sebagai kota tanpa virus corona Covid-19.
Advertisement
"kota tanpa korona," demikian narasi yang tertulis dalam video tersebut.
Video yang disebarkan akun Facebook Suci telah 10 kali direspons dan mendapat 1 komentar warganet.
Benarkah klaim Prabumulih sebagai kota tanpa virus corona Covid-19? Berikut penelusurannya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tentang Prabumulih, Sumatera Selatan sebagai kota tanpa virus corona Covid-19.
Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "kota prabumulih sumatera selatan" di kolom pencarian peta risiko situs covid19.go.id.
Hasilnya, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan masuk kategori risiko sedang penularan virus corona Covid-19, meski tidak tercantum jumlah pasien positif Covid-19.
Liputan6.com kemudian menemukan artikel yang menjelaskan bahwa Prabumulih sempat masuk zona merah penularan Covid-19.
Artikel tersebut berjudul "Prabumulih naik ke zona merah COVID-19 di Sumsel" yang dimuat situs sumsel.antaranews.com pada 24 Desember 2020 lalu.
Palembang (ANTARA) - Kota Prabumulih naik ke zona merah atau daerah penyebaran tinggi COVID-19 di wilayah Sumatera Selatan dan pemerintah setempat telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar tidak mengadakan acara pada akhir tahun.
Berdasarkan peta resiko COVID-19, Rabu, Kota Prabumulih menjadi satu-satunya zona merah di Sumsel per 20 Desember 2020, sedangkan Kota Palembang yang dua pekan terakhir di zona merah turun ke zona oranye.
"Zona merah Prabumulih karena penambahan kasus lebih banyak dari pekan sebelumnya," kata Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumsel Yusri di Palembang.
Menurut dia peningkatan kasus di Prabumulih lebih besar dampak kegiatan masyarakat beberapa bulan terakhir, apalagi kota itu sempat masuk 72 daerah di Indonesia yang berada di zona oranye atau wilayah penyebaran COVID-19 kategori sedang selama tiga bulan berturut-turut.
Sedangkan efek akhir tahun belum terlalu nampak karena jadwal libur belum dimulai, kata dia, sehingga masyarakat di Kota Prabumulih harus waspada karena secara keseluruhan terjadi peningkatan kasus positif yang signifikan di Sumsel dalam dua pekan terakhir.
Data Satgas Sumsel mencatat total kasus positif COVID-19 di Kota Prabumulih sejak 23 Maret hingga 23 Desember mencapai 442 kasus, 349 kasus di antaranya sudah sembuh dan 21 kasus meninggal serta total kasus masih dalam perawatan berjumlah 72 kasus.
Sementara Wali Kota Prabumulih Ridho Yahya sebelumnya telah meminta warganya tidak membuat kegiatan yang mendatangkan keramaian pada pergantian tahun, bahkan Pemkot Prabumulih tidak mengadakan kegiatan tahun baru seperti tahun sebelumnya.
"Saat ini masih pandemi COVID-19, lebih baik buat acara di rumah saja dan tetap jaga protokol kesehatan," katanya.
Advertisement
Kesimpulan
Klaim tentang Prabumulih, Sumatera Selatan sebagai kota tanpa virus corona Covid-19 ternyata tidak benar.
Faktanya, kota Prabumulih saat ini masuk kategori risiko sedang penularan virus corona Covid-19. Konten yang disebarkan akun Facebook Suci masuk kategori palsu.