Keprihatinan Fakultas Kedokteran se-Jatim Kasus Covid-19 Meningkat

Dalam pernyataan sikap ini juga mengimbau kepada para tokoh masyarakat untuk tetap menjadi panutan kepada komunitasnya dalam hal pencegahan penularan dan penanganan Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jan 2021, 07:35 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2021, 07:35 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Dekan Fakultas Kedokteran (FK) se-Jawa Timur membuat pernyataan sikap menghadapi pandemi Covid-19. Imbauan ini akan disebarkan secara resmi ke instansi-instansi, stakeholder, pemuka agama dan tokoh masyarakat.

Pernyataan sikap tersebut dibuat oleh 13 pimpinan FK se-Jatim yakni FK Universitas Airlangga, FK Universitas Brawijaya, FK Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, FK Universitas Hang Tuah, FK Universitas Negeri Jember, FK Universitas Muhammadiyah Malang dan FK Universitas Islam Malang.

Selain itu,  FK Universitas Katolik Widya Mandala, FK Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, FK Universitas Ciputra, FK Universitas Surabaya, FK Universitas Muhammadiyah Surabaya, dan FK Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Dekan FK Unair Budi Santoso mengatakan, pernyataan sikap tersebut berisi keprihatinan dan duka cita atas meningkatnya kasus Covid-19 yang telah banyak memakan korban jiwa baik pada tenaga kesehatan maupun masyarakat umum di Indonesia.

"Kami juga mengapresiasi dan mendukung seluruh tenaga kesehatan baik medis maupun non-medis yang telah berjuang dalam penanganan kasus Covid-19," kata Budi seperti dikutip Antara, Sabtu (9/1/2021).

Dalam pernyataan sikap ini juga mengimbau kepada para tokoh masyarakat untuk tetap menjadi panutan kepada komunitasnya dalam hal pencegahan penularan dan penanganan Covid-19.

"Kami juga mendorong kepada masyarakat untuk tetap waspada dan disiplin serta senantiasa menerapkan protokol 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas dan interaksi)," ujarnya.

Melalui pernyataan sikap itu para pimpinan. FK se-Jatim juga mendukung upaya pemerintah dan mendorong masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam pelaksanaan "3T" (test, trace, treat) dan vaksinasi bagi seluruh masyarakat Indonesia.  

Terakhir, mengimbau kepada seluruh institusi pendidikan untuk tetap mengutamakan keselamatan peserta didik, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tambah Power

Kampanye Gerakan 3M Lewat Mural
Pedagang melintas di depan mural anjuran kebiasan hidup baru dengan 3 M di Stasiun Cawang, Jakarta, Sabtu (26/12/2020). Pemerintah terus berupaya melakukan imbauan kepada warga untuk melaksanakan kebiasaan baru 3M guna memutus penyebaran virus corona (COVID-19). (merdeka.com/Imam Buhori)

Dekan FK Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dr. Handayani yang hadir dalam forum tersebut mengungkapkan dukungan dan imbauan dari pernyataan para dekan FK ini bukan sesuatu yang membutuhkan gerakan.

Menurutnya, sudah ada lembaga-lembaga yang secara langsung memiliki otoritas dari pemerintah di tiap provinsi dan kabupaten untuk menangani Covid-19. Setiap institusi juga telah memiliki Satgas Covid-19 

"Tetapi meskipun sudah diatur sedemikian rupa ternyata kasusnya masih tetap meningkat, bahkan kematiannya tetap tinggi. Sehingga kami merasa perlu untuk menambahi lagi. Istilahnya menambahi power dari apa yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah maupun tokoh-tokoh masyarakat sekarang ini," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya