Hoaks Bom Gereja Katedral: Pelaku Polisi Mabuk hingga Eks Intel yang Dipecat

Sejumlah kabar hoaks mengenai pelaku bom di Gereja Katedral Makassar beredar di media sosial. Berikut rangkumannya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 09 Apr 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2021, 14:00 WIB
banner Hoax
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan diguncang ledakan bom pada Minggu 28 Maret 2021 lalu. Diketahui, pelaku bom tersebut adalah pasangan suami-istri berinisial L dan SWF.

Meski sudah diidentifikasi, namun beberapa kabar hoaks terkait pelaku pengeboman masih saja bermunculan. Satu di antaranya klaim pelaku bom Gereja Katedral Makassar tiga polisi yang sedang mabuk miras.

Klaim tersebut disebarkan akun Facebook Ridwan Jaya pada 28 Maret 2021. Akun Facebook Ridwan Jaya mengunggah gambar berisi narasi sebagai berikut:

"Bom meledak didepan Gereja katedral Makasar 28 maret 2021. Diduga kuat pelaku adalah 3 orang Polisi yang sedang mabuk Miras".

"Skenarioo rezim bahlul ala Jokonwi Dj4nncuuk tenan..

inilah keganasan & kebiadaban rezim JOKONWIMaksud hati mau Niat jahat. Adu domba antar umat beragama.

Apa daya Boom keburu meledak ketika di pasang Polisi Komunis Indonesia ( PKI ).

kami umat Kristen mengutuk keras para pelaku dan yg memerintahnya.

Smg tuhan Yesus mengutuk mereka dunia akhirat. Ameein.

Smg umat Kristen tdk terprovokasi menyalahkan umat lain.

Halelluyaa..fuji tuhan Yesus.......," tulis akun Facebook Ridwan Jaya.

Konten yang disebarkan akun Facebook Ridwan Jaya telah 12 kali dibagikan dan mendapat 24 komentar warganet.

Namun setelah ditelusuri, klaim pelaku bom Gereja Katedral Makassar tiga polisi yang sedang mabuk miras ternyata tidak benar. Faktanya, pelaku bom di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan adalah pasangan suami-istri berinisial L dan SWF.

Selain klaim pelaku tiga polisi yang sedang mabuk miras, terdapat kabar hoaks lainnya seputar bom Gereja Katedral Makassar. Berikut rangkumannya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar Eks Anggota Intel yang Dipecat

Gambar Tangkapan Layar Kabar Hoaks Pelaku Bom Gereja Katederal Makassar Eks Anggota Intel (sumber: Facebook)
Gambar Tangkapan Layar Kabar Hoaks Pelaku Bom Gereja Katederal Makassar Eks Anggota Intel (sumber: Facebook)

Klaim tentang pelaku bom Gereja Katedral Makassar adalah mantan anggota intel yang telah dipecat karena jadi bandar narkoba beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan akun Facebook Bhiksu Leo Opung Manata pada 3 April 2021.

Akun Facebook Bhiksu Leo Opung Manata mengunggah gambar berisi narasi bahwa pelaku bom Gereja Katedral Makassar merupakan mantan anggota intel yang dipecat.

Berikut narasinya:

"ARGO YUWONO:

Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar bernama Bernard Silalahi, Suku Batak, Protestan, Mantan anggota intel yang telah di pecat karena jadi Bandar Narkoba"

"Amittabaa..

Teroris memang pengikut ajaran radikalis," tulis akun Facebook Bhiksu Leo Opung Manata.

Konten yang disebarkan akun Facebook Bhiksu Leo Opung Manata telah 11 kali direspons dan mendapat 10 komentar warganet.

Setelah ditelusuri, klaim pelaku bom Gereja Katedral Makassar adalah mantan anggota intel yang telah dipecat karena jadi bandar narkoba ternyata tidak benar.

Faktanya, pelaku bom di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan adalah pasangan suami-istri berinisial L dan SWF.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya