Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kesal dengan masih banyaknya hoaks seputar covid-19 yang beredar di media sosial. Ia menyebut platform media sosial bertanggung jawab untuk penyebaran hoaks tersebut.
Hal ini disampaikan Biden dalam konferensi pers di Gedung Putih, Jumat (16/7/2021). Ia menjawab saat ada pertanyaan terkait dampak hoaks yang tersebar di media sosial pada masyarakat.
Baca Juga
"Anda lihat sendiri pandemi masih terjadi di sini hanya untuk orang yang belum divaksin. Hoaks di media sosial itu membunuh orang lain," ujar Biden dilansir CNBC.
Advertisement
Sekretaris Pers AS Jen Psaki juga menegaskan hal tersebut. "Kita berurusan dengan hidup dan mati jadi semua orang harus memberikan informasi yang akurat. Perusahaan media sosial bisa mengambil langkah yang lebih besar dari sekarang," ujarnya.
Juru Bicara Facebook membantah komentar Biden terkait tidak ada kebijakan yang ditempuh untuk melawan hoaks seputar covid-19.
"Faktanya ada dua miliar orang lebih yang mendapat informasi resmi soal covid-19 dan vaksin dari Facebook. Khusus di AS ada 3,3 juta orang yang mencari tempat vaksin melalui platform kami. Jadi kami juga menyelamatkan nyawa."
Simak Video Pilihan Berikut Ini
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement