Bersama Liputan6.com, UNNES Ajarkan Cek Fakta Lewat Kursus Program KMMI

UNNES merupakan salah satu perguruan tinggi yang berhasil menjadi tuan rumah program KMMI ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Agu 2021, 20:30 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2021, 20:30 WIB
banner cek fakta
banner cek fakta (Liputan6.com/Triyasni)

Liputan6.com, Jakarta - Universitas Negeri Semarang (UNNES) bekerja sama dengan Liputan6.com, memberikan informasi cara mengecek fakta di sebuah kelas kursus yang diadakan secara daring, Jumat (20/8/2021). Kursus ini merupakan bagian dari pelaksanaan program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

UNNES merupakan salah satu perguruan tinggi yang berhasil menjadi tuan rumah program KMMI ini. UNNES membawa lima tema besar yang nantinya akan menjadi lima bidang yang dipelajari dalam kursus. Salah satu tema besar tersebut adalah “Digital Journalism”.

“Untuk sub tema yang spesifik, kita ke Fact-Checking and Emerging Technologies dengan harapan ada pemanfaatan teknologi mutakhir yang dapat digunakan untuk industri jurnalisme dan mahasiswa bisa kenal dengan teknologi-teknologi tersebut,” ucap Thohiriyah, dosen Prodi Sastra Inggris UNNES yang jadi bagian tim course management untuk KMMI Digital Journalism kepada Liputan6.com.

Dengan membawa sub tema tersebut, kursus yang dihadiri oleh mahasiswa lintas jurusan dan lintas universitas ini mempelajari cara cek fakta, khususnya penelusuran foto dan video, dengan menggunakan beberapa perangkat seperti Google Images dan Yandex.

Program KMMI
Thohiriyah, dosen Prodi Sastra Inggris UNNES, saat kursus program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) secara virtual, Jumat (20/8/21). (Istimewa)

Tak hanya belajar cek fakta, mahasiswa juga diberikan tips atau cara mengidentifikasikan disinformasi. Hal tersebut menjadi penting terutama di masa pandemi Covid-19, di mana hoaks bertebaran di mana-mana dan masyarakat termakan oleh sebaran hoaks tersebut.

“Dengan kemampuan cek fakta, diharapkan mahasiswa mampu menganalisis dan menakar konten pada teks tersebut sehingga tidak mudah terseret arus disinformasi," ujar Thohiriyah.

Dia menambahkan, "Selain itu, diharapkan mahasiswa nantinya dapat mengedukasi masyarakat untuk selalu dapat melakukan cek fakta pada konten suatu informasi terlebih dahulu sebelum menyebarkannya."

(MG/ Amadea Claritta)

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya