Liputan6.com, Jakarta- Informasi seputar Covid-19 kerap mengaitkan dengan beragam hal, salah satunya adalah sinar ultraviolet. kabar tersebut biasanya viral di media sosial, namun sebaiknya kita tidak mudah mempercayai agar tidak menjadi korban hoaks.
Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri informasi sinar ultraviolet dikaitkan dengan Covid-19, hasilnya sebagian kabar tersebut terbukti hoaks.
Baca Juga
Simak kumpulan informasi viral seputar sinar ultraviolet yang dikaitkan dengan Covid-19, hoaks atau fakta?
Advertisement
1. Mengkonsumsi Favipiravir Bikin Kuku Menyala Ketika Disinar UV
Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi kuku penyintas Covid-19 yang mengkonsumsi Favipiravir menyala ketika disinar UV.
Informasi kuku penyintas Covid-19 yang mengkonsumsi Favipiravir akan menyala ketika disinar UV diunggah salah satu akun TikTok.
Video tersebut menampilkan seorang membagikan informasi kuku menyala pada orang yang sedang dan sudah mengkonsumsi obat Covid-19. Selain itu juga menampilkan kuku nampak lebih terang ketika diberi sinar berwarna ungu yang diklaim sebagai sinar UV,
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"kuku ex penyintas covid bisa gini #ceritakuku #samasamabelajar"
Benarkah Informasi kuku yang mengkonsumsi Favipiravir akan menyala ketika disinar UV? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.
2. Hasil Alat Tes Covid-19 Sudah Diketahui dengan Sinar Ultraviolet
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video hasil alat tes Covid-19 bisa diketahui dengan sinar ultraviolet. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 27 Januari 2022.
Klaim video hasil alat uji Covid-19 bisa diketahui dengan sinar ultraviolet menampilkan tiga alat tes Covid-19 yang berfungsi menunjukan garis seorang positif atau negatif Covid-19, pada bagian indikator hasil tersebut disinari dengan sinar ultra violet. Kemudian muncul garus pada indikator.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Owh..! Ternyata begini cara mereka memainkan alat test tersebut! 😵💫 Sudah di set dari awal, mana yang positif dan mana yang negatif! Ini hanya bisa dilihat dengan senter duit! 😡"
Benarkah klaim video hasil alat tes Covid-19 bisa diketahui dengan sinar ultraviolet? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.
3. Covid-19 Varian Omicron Tidak Menyebar Karena Tingginya Sinar Ultraviolet di Indonesia
Beredar di media sosial postingan terkait virus covid-19 varian Omicron tidak banyak tersebar karena tingginya tingkat sinar ultraviolet di Indonesia. Postingan ini ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu yang mempostingnya berada di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 13 Desember 2021.
Dalam akun itu terdapat narasi sebagai berikut:
"Mengapa Indonesia lebih tahan terhadap Omicron-varian terbaru covid-19? Karena Indonesia bercuaca panas?
"Lebih karena tingkat sinar UV di Indonesia lebih tinggi"
Selain itu ada juga akun yang memposting dalam bentuk video dengan menambahkan narasi:
"Bersyukurlah Sinar UV (Ultraviolet) di Indonesia bisa menjadi tameng Virus Omicron"
Lalu benarkah postingan yang mengklaim virus covid-19 varian Omicron tidak banyak tersebar karena tingginya tingkat sinar ultraviolet di Indonesia? Simak hasil penelusurannya di sini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement