Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video aksi pemukulan terhadap seorang suporter Aremania di tribun beredar di media sosial. Video tersebut diklaim jadi penyebab tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 3 Oktober 2022. Video berdurasi 20 detik itu memperlihatkan salah satu suporter terjatuh dari pagar tribun setelah dipukul seorang pria.
Advertisement
Baca Juga
Video tersebut kemudian dikaitkan jadi penyebab tragedi yang menewaskan 100 orang lebih di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022 lalu.
"Ini awal mula terjadi oknum coklat memukul seporter sampai jatuh. Coba liat aja di lapangan,perhatikan masih kosong belum terjadi keributan di tengah lapang
Kapolri harus usut tuntas, siapa oknum provokator yg mengakibatkan meninggalnya ratusan org.Dan Kapolri harus meminta maaf pada fans Arema.
#RipArema," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 8 kali direspons dan 400 kali ditonton warganet.
Benarkah aksi pemukulan terhadap suporter dalam video tersebut jadi penyebab tragedi Kanjuruhan? Berikut penelusurannya.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video aksi pemukulan terhadap seorang suporter Aremania di tribun yang diklaim jadi penyebab tragedi Kanjuruhan.
Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Google Images. Hasilnya terdapat artikel yang menjelaskan mengenai video pemukulan terhadap suporter di tribun tersebut.
Satu di antaranya artikel berjudul "Gempar..!! Video Aremania Dipukul Kepalanya Jadi Sorotan Dunia" yang dimuat situs ngopibareng.id pada 22 April 2018 lalu. Artikel tersebut juga memuat potongan gambar dari video pemulukan seorang suporter di pagar tribun.
Berikut gambar tangkapan layarnya:
Pasca kerusuhan besar yang terjadi di Stadion Kanjuruhan dalam laga Arema melawan Persib Bandung, beredar video yang cukup viral di media sosial.
Diduga kuat, aksi yang terekam dalam video ini menjadi salah satu penyebab utama Aremania masuk lapangan dan membuat situasi tak terkendali.
Dari video yang beredar itu tampak ada oknum yang memanjat pagar pembatas tribune dari arah lapangan yang diduga match steward. Sesaat kemudian ada penonton dari dalam pagar ikut memanjat. Namun langsung dihantam dengan pukulan di kepala hingga terjatuh.
Tak terima rekan satu tribunenya ditonjok, suporter lain berusaha mengejar oknum tersebut. Tempat kejadian kekerasan diduga terjadi di tribune timur yang menjadi awal masuknya penonton ke dalam lapangan.
Kini, video itu tersebar di berbagai belahan dunia. beberapa media luar negeri sampai menyorot aksi match steward. Salah satunya akun Instagram Casual Ultra, media berbasis besar pewarta aksi-aksi suporter seluruh dunia.
Akun Instagram Hooligan Scene, juga menyorot kericuhan di Stadion Kanjuruhan yang akhirnya menelan satu korban jiwa meninggal dunia.
Referensi:
https://www.ngopibareng.id/read/gempar-video-aremania-dipukul-kepalanya-jadi-sorotan-dunia-2890442
Advertisement
Kesimpulan
Video aksi pemukulan terhadap seorang suporter Aremania di tribun yang diklaim jadi penyebab tragedi Kanjuruhan ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan peristiwa kericuhan di Stadion Kanjuruhan pada 2018, saat pertandingan Arema FC melawan Persib Bandung. Video tersebut tidak berkaitan dengan tragedi Kanjuruhan yang terjadi Sabtu 1 Oktober 2022.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement