Akademisi Ajak Para Lansia Lawan Hoaks dengan Literasi Digital

Melindungi lansia dari kejahatan informasi hoaks yang berseliweran merupakan tanggung jawab bersama.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 24 Nov 2022, 14:30 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2022, 14:30 WIB
Transaksi Digital Askrindo Tingkatkan Gerakan Literasi Masyarakat
Pengunjung bertransaksi menggunakan QRIS atas Pembelian Asuransi Kecelakaan Diri Askrindo pada gelaran Java Jazz Festival 2022 di booth DigiAsk Hall C2, JIExpo Kemayoran, Jakarta (28/05/2022). Transaksi ini meningkatkan literasi masyarakat atas kemudahan pembelian Asuransi secara online. (Liputan6.com/HO/Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Akademisi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) dan Universitas Putra Batam (UPB) mengedukasi para lansia di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, agar melek digital untuk mencegah informasi hoaks menjelang Pemilu 2024.

Akademisi UMRAH, Dhani Akbar mengatakan berdasarkan hasil penelitian, lansia merupakan kelompok yang rentan terpengaruh dengan informasi hoaks terkait pemilu.

Saat ini, kata dia, banyak orang berusia 60 tahun ke atas menggunakan ponsel yang memiliki fasilitas internet sehingga mereka dengan mudah mendapatkan informasi dari berbagai situs.

Permasalahannya, informasi yang mereka terima kemudian disebarkan lagi melalui media sosial itu tidak selalu benar.

Informasi yang tidak benar terkait pemilu, kata dia, misalnya dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, termasuk peserta dan penyelenggara pemilu. Informasi hoaks dalam skala besar terkait pemilu potensial mengganggu stabilitas daerah.

"Lansia mungkin tidak sengaja menyebarluaskan informasi hoaks terkait pemilu setelah terprovokasi membaca informasi tersebut. Ketidakpahaman lansia dalam mencegah informasi hoaks itu menyebabkan mereka turut serta menyebarkannya," ujarnya.

Dhani mengemukakan, melindungi lansia dari kejahatan informasi hoaks yang berseliweran merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah dan penyelenggara pemilu.

Salah satu upaya yang dibutuhkan adalah literasi digital, sehingga seluruh elemen masyarakat, termasuk lansia dapat memeriksa sebuah informasi, sebelum menyebarluaskan ke anggota keluarga, teman maupun pihak lain.

"Edukasi digital perlu ditumbuhkembangkan untuk membangun peradaban pengetahuan yang sehat dengan cara mudah. Lansia potensial menjadi kelompok yang mampu melawan informasi hoaks dan menyebarluaskan informasi yang benar," tuturnya.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya