Menkominfo Ajak Masyarakat Wujudkan Pemilu Damai: Jangan Ada Hoaks, Fitnah, dan Kebencian

Pemilu Damai menjadi narasi untuk Pemilu 2024 dengan harapan masyarakat Indonesia, khususnya para pemilih pemula yang didominasi generasi Z tidak terjebak dengan ledakan informasi politik.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 28 Agu 2023, 13:00 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2023, 13:00 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi  di Pos Bloc Jakarta, Rabu (23/8/2023). Arie mengatakan Kompinfo terus memutuskan akses aplikasi pinjol ilegal dan investasi bodong. (Siti/Merdeka.com)
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi di Pos Bloc Jakarta, Rabu (23/8/2023). Arie mengatakan Kompinfo terus memutuskan akses aplikasi pinjol ilegal dan investasi bodong. (Siti/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi mengajak, seluruh masyarakat beserta semua pihak menciptakan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang damai, dengan mencegah timbulnya hoaks, fitnah, maupun ujaran kebencian.

"Jangan ada hoaks, jangan ada fitnah, kebencian, karena kita ini satu bangsa, satu negara," ujar Budi dilansir dari Antara, Senin (28/8/2023).

Budi Arie mencontohkan, sejarah perjalanan negara-negara di dunia seperti Jepang dan Amerika Serikat yang bisa menjadi bangsa maju karena mampu menjaga persatuan bangsa.

Menurut dia, tugas generasi pendahulu adalah untuk menyatukan bangsa, sedangkan tugas generasi muda saat ini dan nanti adalah membawa Indonesia menjadi negara maju.

Oleh karena itu, Budi Arie mengajak, semua pihak menjadikan Pemilu 2024 sebagai pembawa kesejukan bagi demokrasi Indonesia.

"Kepada kontestan, masyarakat Riau, dan semua pihak, saya titipkan Pemilu damai tahun 2024. Tahun 2024, bulan Februari, tanggal 14, kita akan memasuki masa Pemilu dan kami berharap mudah-mudahan Pemilu ini betul-betul membawa kesejukan bagi kita semua," harap dia.

Budi Arie menekankan, agar jangan sampai persatuan dan kesatuan yang telah dirajut oleh para pendiri bangsa dan pahlawan dipecah belah oleh keinginan sekelompok orang.

Sebelumnya, Budi Arie menyatakan pihaknya siap menangkal konten-konten hoaks hingga radikalisme di ruang digital menjelang pelaksanaan Pemilu serentak 2024. Langkah tersebut diambil Kemenkominfo untuk memastikan berlangsungnya Pemilu yang produktif dan sehat bagi masyarakat Indonesia.

Pihaknya berkomitmen untuk menyiapkan koordinasi lintas kementerian dan lembaga agar konten-konten bermuatan negatif tidak merusak kedamaian di ruang digital menjelang pesta demokrasi di 2024 itu.

Pemilu Damai menjadi narasi untuk Pemilu 2024 dengan harapan masyarakat Indonesia, khususnya para pemilih pemula yang didominasi generasi Z tidak terjebak dengan ledakan informasi politik. Khususnya narasi politik di media sosial yang bernada memecah belah persatuan bangsa maupun ujaran kebencian.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya