Liputan6.com, Jakarta - Konten palsu atau hoaks diprediksi masih akan muncul pada Pemilu 2024. Hal ini disampaikan oleh Pakar Digital dari Technology & Digital Startup Founder, Ferry Sutanto.
Ferry memprediksi, Pemilu 2024 akan banyak konten berbasis artificial intelligence (AI) yang beredar di media sosial. Menurut dia, konten-konten tersebut harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan akan ada hoaks yang memanfaatkan AI.
Advertisement
Baca Juga
"Pemilu 2024, temanya akan berbasis menggunakan AI. Karena akan banyak banget konten-konten palsu. Konten palsunya makin canggih," kata Ferry saat diskusi daring Virtual Class Liputan6.com di Jakarta, Rabu (29/11/2024).
Konten hoaks menggunakan AI, kata Ferry, akan lebih nyata dan sulit untuk dibedakan dengan konten aslinya. Ia mencontohkan, konten AI yang sempat viral beberapa waktu lalu yakni video Presiden Jokowi yang berpidato menggunakan bahasa China.
"Kita harus lebih waspada, akan banyak video, foto-foto yang sangat realistis. Orang-orang yang tidak bertanggung jawab bisa melakukan black campaign," ucap Ferry.
Ferry mengungkapkan, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah terpapar hoaks yang memanfaatkan teknologi AI. Pertama, kata dia, masyarakat harus selalu belajar tentang perkembangan teknologi dan informasi terutama yang berkaitan dengan AI.
"Kedua, kita harus auto-ragu atas berita-berita yang didapat. Jangan langsung percaya dan ditelan mentah-mentah, kecuali dari sumber-sumber berita yang terpercaya," tutur Ferry.
Selanjutnya yaitu melakukan riset secara mandiri terhadap sebuah informasi yang beredar di media sosial. Keempat, saling memaafkan terhadap orang, kerabat, atau teman yang memiliki opini dan pilihan berbeda terutama dalam Pemilu 2024.
"Kelima ini yang paling mudah, yaitu mematikan auto download untuk aplikasi WhatsApp di ponsel kita. Tujuannya agar kita enggak mudah kena virus dan terekspos terhadap konten-konten palsu atau hoaks," tambah Ferry.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement