Vaksinolog: Sampai Saat Ini Belum Ada Obat untuk Menyembuhkan Polio

Vaksinolog, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD mengungkapkan, hingga kini belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit polio.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 02 Sep 2024, 12:33 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2024, 14:00 WIB
Vaksinolog, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD saat menjadi pembicara di diskusi Virtual Class Liputan6.com "Vaksinasi Justru Bikin KLB Polio? Hoaks atau Fakta?"
Vaksinolog, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD saat menjadi pembicara di diskusi Virtual Class Liputan6.com "Vaksinasi Justru Bikin KLB Polio? Hoaks atau Fakta?"

Liputan6.com, Jakarta - Vaksinolog, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD menyebut bahwa polio merupakan menyakit yang memiliki angka kematian cukup tinggi yakni 5 persen hingga 15 persen.

Belum lagi, kata dr. Dirga, hingga kini belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit yang menyerang otot tubuh manusia.

"Sayangnya sampai hari ini polio belum ada obatnya, belum ada obat yang spesifik untuk polio," kata dr. Dirga dalam Virtual Class Liputan6.com "Vaksinasi Justru Bikin KLB Polio? Hoaks atau Fakta?" yang digelar Jumat (30/8/2024).

Berdasarkan penelitian, kata Dirga, polio sangat berbahaya dan berpotensi menyebabkan kematian pada anak. Menurut dia, polio bisa melumpuhkan otot-otot pada tubuh, termasuk otot pernapasan, sehingga pasien yang terserang polio kesulitan bernapas.

"Sampai akhirnya meninggal, atau dia harus dibantu pakai alat bantu napas bertahun-tahun," ucap dr. Dirga.

Karena itu, dr Dirga mengingatkan, para orang tua melengkapi vaksinasi atau imunisasi polio untuk anak-anaknya. Hal ini untuk mencegah penularan polio pada anak.

"Tidak ada kata terlambat untuk melengkapi vaksinasi. Berapa pun usianya, selama dia masih anak, masih bisa dilengkapi," tambah dr. Dirga.

Ia menjelaskan, vaksin polio terdiri dari dua jenis, yaitu vaksin polio suntik (IPV) dan vaksin polio oral (OPV). Sedangkan untuk jumlah vaksin yang dianjurkan untuk anak-anak yaitu 5 kali. 

"Keduanya ini dipakai diberikan bersamaan, total untuk anak itu 5 kali vaksin polio, 3 kali tetes, 2 kali suntik sesuai dengan jadwal imunisasi yang ditetapkan di Indonesia," kata dr. Dirga.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya