Video Hoaks Sepekan: Menteri P2MI Bagikan Bantuan Rp 200 Juta hingga Elon Musk Pamerkan Robot Pemotong Rambut

Beberapa video hoaks telah ditelusuri Cek Fakta Liputan6.com selama sepekan terakhir. Berikut rangkumannya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 27 Jan 2025, 10:00 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2025, 10:00 WIB
Gambar tangkapan video yang diklaim Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding membagikan bantuan sebesar Rp 200 juta untuk pekerja migran Indonesia. (sumber: Facebook)
Gambar tangkapan video yang diklaim Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding membagikan bantuan sebesar Rp 200 juta untuk pekerja migran Indonesia. (sumber: Facebook)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk video.

Satu di antaranya video yang diklaim Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding membagikan bantuan sebesar Rp 200 juta untuk pekerja migran Indonesia. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 12 Januari 2025.

Dalam video itu tampak Abdul Kadir dan Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani sedang memberikan keterangan pers. Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa Menteri P2MI Abdul Kadir Karding membagikan bantuan sebesar Rp 200 juta untuk pekerja migran.

"Bantuan Senilai Rp 200.000.000 Sudah Mulai di Bagikan Kepada Pekerja Migran Indonesia yang Sudah Mendaftar, Buat Anda Belum Daftar Silakan Daftar Sekarang!!! Semoga Anda Menjadi Penerima Bantuan untuk Periode 2025," demikian narasi dalam video tersebut.

"Saya Abdul Kadir Karding Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Menyampaikan kepada Semua Pekerja Migran Indonesia Hati0Hati Penipuan Yang Mengaku Admin BP2MI Jangan Percaya. Untuk Anda Yang Belum Menerima Dana Bantuan Presiden (BANPRES) SILAHKAN Daftar Melalui Whatsaap +62856*****," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons dan dikomentari oleh warganet.

Namun setelah ditelusuri, video yang diklaim Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding membagikan bantuan sebesar Rp 200 juta untuk pekerja migran ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut telah diedit dan diberi narasi yang tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

Selain Menteri P2MI membagikan bantuan Rp 200 juta, terdapat video hoaks lain yang telah ditelusuri selama sepekan. Berikut rangkumannya.

 

Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.

Caranya mudah:

* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse

* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”

* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”

* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya

 

Video Elon Musk Pamerkan Robot Tesla Pemotong Rambut

Gambar tangkapan layar video yang diklaim Elon Musk memamerkan robot Tesla pemotong rambut. (sumber: Instagram)
Gambar tangkapan layar video yang diklaim Elon Musk memamerkan robot Tesla pemotong rambut. (sumber: Instagram)... Selengkapnya

Sebuah video yang diklaim Elon Musk memamerkan robot Tesla pemotong rambut beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Instagram pada 24 Desember 2024.

Dalam video itu, Elon Musk terlihat sedang duduk sambil dicukur rambutnya oleh robot. Video itu kemudian disebut-sebut sebagai robot Tesla yang sedang dipamerkan oleh Elon Musk.

"ELON MUSK PAMERKAN ROBOT TESLA PEMOTONG RAMBUT," demikian narasi dalam video tersebut.

"Kalian yakin ga kalo barbershop pakai robot gini bisa sesuai sama potongan rambut yang kita mau?" tulis salah satu akun Instagram.

Video yang disebarkan akun Instagram tersebut telah 2.777 kali disukai dan mendapat beragam komentar dari warganet.

Setelah ditelusuri, video yang diklaim Elon Musk memamerkan robot Tesla pemotong rambut ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, video tersebut merupakan hasil rekayasa menggunakan perangkat AI.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya