Liputan6.com, Jakarta - Modus penipuan love scamming tak hanya mengincar orang dewasa sebagai korbannya, melainkan juga para pelajar. Hal ini yang menjadi perhatian jajaran Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Karena itu, Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Seto Handoko Putra mengajak, pelajar di Jakarta Utara untuk mewaspadai aksi kejahatan siber tersebut.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
"Fenomena kejahatan siber bagi kalangan remaja yaitu love scamming," kata Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Seto Handoko Putra dilansir dari Antara, Selasa (11/2/2025).
Seto menambahkan, love scamming adalah penipuan berkedok asmara dengan menggunakan akun palsu dan mengganggu seseorang di sosial medial tersebut hingga terjebak dalam hubungan tersebut.
"Korban akan dimanfaatkan oleh pelaku ini," ucap dia.
Ia mengimbau, para pelajar di Jakarta Utara mewaspadai dan tidak terlibat aksi pidana ini, sehingga dapat melakukan upaya pencegahan dan lainnya.
"Masa depan para pelajar masih panjang dan kerjakan hal yang positif untuk meraih masa depan gemilang," tambah Seto.
Seto menjelaskan, berdasarkan usia, aksi kejahatan siber ini menyasar orang yang berumur dari 13 tahun hingga 18 tahun dan hampir 99,16 persen orang dalam usia tersebut terhubung ke internet. Selanjutnya, kelompok usia 19-36 tahun memiliki penetrasi internet sebesar 87,3 persen.
Menurut dia, karakter dari kejahatan siber ini tanpa batas dan dapat dilakukan oleh siapapun dan mereka biasanya memiliki pemimpin dan terstruktur.
"Kejahatan ini juga tidak memiliki pola," kata dia.
Selain love scamming, ada sejumlah kejahatan siber lain yang merugikan masyarakat, di antaranya pencurian data, crypto hijacking, kejahatan pencurian intelektual, hoaks, hingga ujaran kebencian.
"Aksi kejahatan di dunia siber berupa penipuan kartu kredit, hack, email phising, fitnah, pornografi dan lainnya," tutur Seto.
Polisi terus berupaya menekan dan mengungkap modus kejahatan di media sosial, salah satu caranya yaitu dengan menggandeng pihak platform media sosial untuk melacak akun-akun pelaku kejahatan siber.
"Segala aktivitas di sosial media akan meninggalkan jejak dan kami akan melakukan pengungkapan kasus kejahatan dari sana," tutup Seto.
Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
Caranya mudah:
* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)