Lailatul Qadar di Maroko Jatuh Pada Tanggal 29 Ramadhan

KBRI Rabat mengadakan kegiatan rutin yaitu buka bersama bagi WNI dan para mahasiswa Indonesia di Maroko yang tergabung dalam organisasi PPI

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 27 Jul 2014, 16:18 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2014, 16:18 WIB
Lailatul Qadar di Maroko Jatuh Pada Tanggal 29 Ramadhan
KBRI Rabat mengadakan kegiatan rutin yaitu buka bersama bagi WNI dan para mahasiswa Indonesia di Maroko yang tergabung dalam organisasi PPI

Citizen6, Jakarta Dalam rangkaian kegiatan bulan ramadhan, seperti tahun sebelumnya KBRI Rabat mengadakan kegiatan rutin yaitu buka bersama bagi WNI dan para mahasiswa Indonesia di Maroko yang tergabung dalam organisasi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Maroko.

Acara buka bersama diawali dengan buka bersama, shalat maghrib berjamaah, makan beesama dan ramah tamah. Dilanjutkan dengan shalat isya dan sebelum shalat tarawih berjamaah diisi dengan acara ceramah agama oleh Sdr. Alvian Iqbal Zahasfan, MA, salah satu mahasiswa yang sedang menyelesaikan progral doktoralnya di Universitas Dar el Hadith El Hassania, Rabat.

Alvian menjelaskan bahwa meski ulama berbeda pendapat tentang Lailatul Qodar. Namun, jika mengikuti riset Imam Al-Ghazali lailatu qadar bisa diketahui dengan hari pertama puasa ramadhan.

 

 

"Jika dimulai hari Ahad atau Rabu maka lailatuk qadar jatuh pada malam 29, jika dimulai hari Senin maka jatuh malam 21. Jika dimulai hari Selasa atau Jumat maka jatuh malam 27, jika dimulai hari Kamis maka jatuh pada malam 25, jika dimulai hari Sabtu maka jatuh pada mmalam 23. Jadi, jka menikuti riset Imam Al-Ghazali lailatul qadar jatuh pada tanggal 29 Ramdhan", tungkas Alvian.

Ia menambahkan bahwa hal ini berbeda dengan pendapat Imam Ahmad dan Madzhab Maliki Maroko lailatul qadar jatuh pada malam 27 ramadhan. Indahnya buka bersama di KBRI Rabat semakin terasa di saat mereka menikmati hidangan khas nusantara dengan diselingi senda gurau yang penuh dengan rasa kekeluargaan.

"Bagi mahasiswa acara tersebut memiliki makna dan kesan tersendiri, karena event ini setidaknya mampu menjadi pengobat rasa kangen berkumpul bersama keluarga dan saudara yang jauh di tanah air" ujar Rifai Maulana, Lc ketua PPI Maroko.

Penulis:

Kusnadi El Gheza

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel, foto atau video seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Saat ini Citizen6, juga mengajak blogger untuk kolaborasi. Jika punya postingan baru, kirim alamat atau url websitenya ke kami. free. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya