5 Kebohongan Tentang Tubuh yang Disampaikan Guru IPA

Ada beberapa hal tentang tubuh yang disampaikan oleh guru IPA kita dulu, ternyata mitos belaka.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 01 Jan 2015, 11:07 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2015, 11:07 WIB
5 Kebohongan Tentang Tubuh yang Disampaikan Guru IPA
Ada beberapa hal tentang tubuh yang disampaikan oleh guru IPA kita dulu, ternyata mitos belaka.

Citizen6, Jakarta Sewaktu Anda kecil, Anda pasti mempunyai banyak pertanyaan mengenai tubuh. Beberapa hal terkadang bisa Anda jawab sendiri dari pengalaman Anda, namun pertanyaan yang lain Anda butuh jawaban dari orang yang lebih berilmu, misalnya guru.

Sayangnya, beberapa jawaban yang Anda dapatkan dari guru terkadang hanyalah kebohongan dan mitos belaka, dengan tujuan membuat Anda berhenti bertanya. Berikut lima kebohongan tentang tubuh yang disampaikan guru IPA dilansir dari cracked.com

Lima Indra

1. Anda Hanya Mempunyai Lima Indra

Indra penglihatan, penciuman, perasa, peraba,  dan pendengaran. Sejak Anda kecil, Anda telah diberi tahu kalau siapa pun hanya mempunyai lima indra. Siapa yang mempunyai enam indra disebut paranormal. Klasifikasi ini sebenarnya diciptakan oleh Aristoteles.

Faktanya:

Kenyataannya, seorang manusia mempunyai 14 hingga 20 indra. Tidak percaya? Cobalah tutup mata Anda dan sentuh hidung Anda dengan salah satu jari telunjuk. Bagaimana Anda tahu di mana letak hidung tanpa melihat? Apakah Anda mencium bau jari sebelum jari menyentuh hidung? Yang demikian disebut proprioception yakni kesadaran tubuh dalam kaitannya dengan dirinya sendiri.

Contoh lainnya, apabila Anda sedang berjalan dan mendengar bunyi berbahaya di sebelah kiri, butuh waktu sepersekian detik bagi tubuh mengetahui sumber suara tersebut. Rasa waktulah yang membuat Anda tahu jarak dengan sumber bahaya. Kalau hanya mengAndalkan indra pendengaran, Anda hanya tahu sumber bahaya di sebelah kiri.

Peta Rasa

2. Peta Rasa di Lidah

Sedari kecil Anda diberi tahu kalau lidah mempunyai bagian-bagian khusus untuk merasakan rasa di lidah. Rasa manis, pahit, asam, dan asin letaknya berbeda-beda di lidah. Lalu apa fungsi bagian tengah yang kosong?

Faktanya:

Pada tahun 1901, ilmuwan Jerman D. P. Hanig melakukan uji rasa dan menemukan bahwa beberapa relawan merasakan rasa tertentu lebih intens di daerah tertentu yang sama sekali berbeda dengan peta rasa. Sebenarnya semua area di lidah sama baiknya dalam mendeteksi rasa yang berbeda. Namun ada bagian yang lebih kuat dan ada yang lebih lemah.

Darah Biru

3. Darah yang Kurang Oksigen Berwarna Biru

Pemahaman ini mungkin timbul karena pembuluh darah vena yang terlihat berwarna kebiruan. Pembuluh darah vena disebut-sebut membawa darah yang kekurangan oksigen. Lalu Anda pun diberitahu bahwa darah yang kekurangan oksigen berwarna biru.

Faktanya:

Sesungguhnya pembuluh darah vena sendiri tidak berwarna biru. Ia terlihat biru karena cahaya yang memantul. Warna yang berbeda dari kulit mencerminkan gelombang cahaya yang berbeda pula. Oleh karena itu, orang yang berkulit gelap pembuluh darah venanya tidak terlihat berwarna biru. Dan sudah pasti darahnya tidak berwarna biru pula.

Kepribadian

4. Kepribadian Berdasarkan Bagian Otak Tertentu

Anda tentu sering mendengar guru Anda mengatakan bahwa kepribadian seseorang ditentukan oleh salah satu bagian otak yang lebih banyak digunakan. Seseorang yang lebih sering menggunakan otak kirinya, disebut berbakat sebagai artis dan emosional. Sedangkan yang otak kanannya lebih berkembang, biasanya lebih baik dari segi logika dan intelektual.

Faktanya:

Pembagian kepribadian berdasarkan otak tersebut kenyataannya hanyalah mitos. Otak memang memiliki beberapa struktur khusus yang menangangi fungsi-fungsi tertentu, tetapi gagasan mengelompokkan satu bagian ke bagian yang lain adalah sesuatu yang konyol. Sebagai contoh, tata bahasa dan produksi kata keduanya terletak di sisi kiri otak, intonasi dan penekanan justru terjadi di sebelah kanan. Jadi Anda tidak akan pintar berbahasa jika Anda tak menggunakan dua sisi otak.

Metabolisme

5. Metabolismelah yang Membuatmu Gemuk ataupun Kurus

Selama ini yang diajarkan oleh guru adalah meski Anda telah makan dan berolahraga secara teratur, Anda masih bisa kelebihan berat badan ataupun tetap kurus karena metabolisme tubuh. Dengan kata lain, sekeras apapun Anda berusaha, Anda akan tetap kurus atau tetap gemuk.

Faktanya:

Tidak sesederhana itu. Kenyataannya, makan pada waktu tertentu tidak membuat Anda tetap kurus ataupun menjadi gemuk. Bagi orang yang berpikir tidak sarapan dapat memperlambat metabolisme, hal demikian salah besar. Justru ilmuwan berpendapat sarapan dapat bermanfaat untuk menahan makan berlebihan di siang hari sehingga Anda bisa menjaga berat badan Anda.

Bahkan kenyataannya, menurut penelitian di Klinik Mayo, orang kurus sebenarnya metabolisme tubuhnya lebih lambat dibanding orang-orang yang gemuk.  Tidak ada perbedaan yang signifikan antara metabolisme orang gemuk dengan orang kurus.

Nah, kini Anda tahu bukan? Tidak semua yang disampaikan guru Anda benar adanya.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6?. Caranya bisa dibaca di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya