Citizen6, Jakarta - Selama ini, kita hanya tahu kalau wayang dan layang-layang merupakan permainan dan kesenian rakyat yang cukup populer di Indonesia. Tidak banyak yang tahu, di Perancis juga ada seniman yang memanfaatkan media wayang dan layang-layang sebagai media penyampaian pesan.
Baca Juga
Les Remouleurs, sekelompok seniman Perancis yang beranggotakan Gallia Vallet, Olivier Vallet, dan Anne Bitran, bekerja sama dengan seniman-seniman Indonesia yang terdiri dari Bob, Heri Dono, Rangga Jadoel, Sugeng Utomo, Gepeng Dewantoro, dan Wayang Motekar, menampilkan pertunjukan wayang layang L'Oiseau (The Bird/Sang Burung) di Plaza Senayan, Jakarta.
Menurut Direktur Artistik Les Remouleurs, Anne Bitran, untuk proyek kali ini mereka telah datang ke Jakarta sejak Oktober tahun lalu untuk bertemu dengan seniman lain di Indonesia, serta membahas persiapan untuk pertunjukan 'Sang Burung.' Meski ini bukan kunjungan pertama mereka, namun Les Remouleurs merasakan tantangan yang berbeda dibandingkan dengan pertunjukan-pertunjukan sebelumnya.
Advertisement
Â
"Tantangan kali ini, karena pertunjukannya tidak lama, jadi harus deal dengan penonton, angin, dan segala manipulasi lainnya. Tidak ada plan B. Kalau hujan, ya mesti ditunggu reda," jelas ia saat ditemui di sela-sela persiapan pementasan 'Sang Burung', Sabtu (29/05/2016).
Selain itu, Anne menambahkan bahwa agar pementasan berjalan lancar, semua personel yang terlibat harus beradaptasi dengan tempat-tempat pertunjukan secara cepat. Mereka harus tahu di mana meletakkan burung yang akan dimainkan, posisi musisi, posisi pengeras suara, dan lainnya. Intinya, setiap mereka akan melakukan pertunjukan Sang Burung di suatu tempat, mereka harus selalu mempelajari terlebih dahulu tempat itu.
Yang membuat pertunjukan ini istimewa, permainan wayang layang ini akan diiringi musik etnis kontemporer yang khusus diciptakan oleh Senyawa. Untuk diketahui, Senyawa merupakan band asal Yogyakarta yang pernah tampil di Melbourne International Jazz Festival 2011.
Â
"Baru pertama kali terlibat pertunjukan seperti ini, nih. Biasanya lebih banyak konser. Nah kali ini, mesti membuat komposisi musik khusus untuk Sang Burung," kata personel Senyawa, Rully Shabara di tempat yang sama.
Untuk Senyawa, tantangan yang terberat yakni musik yang mereka mainkan tidak boleh dominan agar permainan wayang layang tidak tenggelam oleh bingar musik. Pada pertunjukan ini, Senyawa menggunakan instrumen yang tidak pernah digunakan dalam pertunjukan sebelumnya. Karena itu, bila hasil kolaborasi tersebut bagus, mereka berencana akan menjadikan musik yang digunakan dalam Sang Burung menjadi satu album soundtrack tersendiri.
Â
Untuk lebih jelasnya, pertunjukan wayang layang Sang Burung menampilkan wayang layang raksasa dengan ukuran sayap mencapai delapan meter yang terbang melayang menuju langit. Wayang layang raksasa ini akan ditemani tampilan gambar-gambar ciptaan seniman Indonesia dan Perancis dengan tema pendidikan dan karya cipta. Sementara penonton dapat menikmati dari bawah 'Sang Burung' yang diusung dengan balon-balon helium.
Selain di Jakarta, pertunjukan wayang layang ini juga dapat disaksikan di Yogyakarta (28 April), Surabaya (04 Mei), Bandung (07 Mei), dan Bali (10 Mei).
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6