Wawancara Eksklusif Band Rock Prancis, Kokomo

Berikut wawancara eksklusif bersama band rock asal Prancis, Kokomo, yang memenangkan 'Breakthrough Artist Transmusicales 2015'

oleh Sulung Lahitani diperbarui 12 Mei 2016, 14:32 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2016, 14:32 WIB
Wawancara Eksklusif Band Rock Perancis, Kokomo
Berikut wawancara eksklusif bersama band rock asal Perancis, Kokomo yang memenangkan 'Breakthrough Artist Transmusicales 2015'

Liputan6.com, Jakarta - Gebukan drum memacu adrenalin penonton di atas rooftop Senopati 79, Qubicle Center. Anggukan kepala menandakan antusiasme penonton yang menyaksikan penampilan Kokomo. Lengkingan nada tinggi dari vokal Warren serta petikan gitar membuat penonton serasa dihempas kembali ke tahun 70-an.

Kokomo, beranggotakan dua orang pria energik Warren (vokalis dan gitaris) serta K20 (drummer), band rock asal Perancis ini berhasil memberikan suguhan berbeda bagi para pecinta musik rock di Indonesia. Dalam rangka French Miracle Tour serta Printemps Francais 2016, Kokomo beraksi di Bandung, Jakarta, Yogyakarta, dan Medan.

Duo band ini terbentuk setelah pertemuan mereka dalam proyek musik 'Moon Guy' pada tahun 2012. Terpengaruh dari budaya Indian kuno, Kokomo menyusupkan energi rock 70-an dalam tiap lagu mereka.

penampilan Kokomo 

Walau demikian, nuansa blues juga terasa di musik Kokomo karena petikan gitar Warren yang mengeksplorasi blues, soul, jazz, dan funk. Meski terbilang baru di Perancis, Kokomo telah meraih beberapa penghargaan bergengsi di negeri asalnya. Sebut saja, finalis kompetisi musisi muda 'Jeunes Charrues 2012', pemenang kompetisi musik '7eme Vague 2015', dan menjadi breakthrough artist Transmusicales 2015.

Tampil di Jakarta, Sabtu (07/05/2016), Kokomo membawakan enam lagu andalan mereka, yaitu: Cherokee Gal, Black Crow, Sad and Blue, Them Changes, Killing the Kid, serta Stole My Soul. Berikut bincang-bincang Liputan6.com bersama Kokomo sebelum penampilan mereka. 

Ini pertama kalinya kalian ke Indonesia? Bagaimana tanggapan kalian terhadap orang Indonesia?

K20: Ini pertama kalinya kami ke Indonesia. Orang-orang Indonesia adalah orang yang bahagia, banyak tersenyum. Apa yang kami lakukan selalu mendapat senyuman. Ini sangat berbeda dengan kunjungan kami ke Cina. Di sana mereka lebih datar, jarang tersenyum.

Dalam video klip Cherokee Girl dan dalam siaran pers, kalian menyebutkan kalau budaya suku Indian Amerika menjadi salah satu inspirasi kalian. Apa kalian pernah bertemu dengan native Indian sebelumnya?

Warren: Kami belum pernah bertemu dengan native Indian sebelumnya. Bagi kami, Indian merupakan akar musik rock. Makanya kami sangat menyukainya dan terinspirasi dengannya.

Berapa lagu yang akan kalian nyanyikan malam ini?

K20: Kami akan memainkan sekitar tujuh lagu. Tiga lagu komersial dari mini album kami. Sedangkan selebihnya lagu yang akan kami masukkan ke album pertama kami.

penampilan Kokomo 

Apakah ada perbedaan saat kalian tampil di Bandung (kemarin) dengan nanti malam?

K20: Waktu kami tampil di Bandung kemarin, kami bermain di dalam ruangan. Sementara kali ini kami akan tampil di rooftop. Ini benar-benar berbeda dan baru pertama kali buat kami. Jadi tantangan banget.

Apakah kalian menyiapkan kejutan buat penonton malam ini?

K20: Kami selalu menyiapkan kejutan di setiap penampilan kami. Tak peduli di mana kami tampil, kami berusaha memberikan penampilan yang berbeda tiap kalinya.

Apa ada makanan yang kalian suka selama di Indonesia?

K20: Kami tidak terlalu banyak makan masakan asli Indonesia di sini. Kami makan semacam nasi dengan daging, tapi kami tidak tahu namanya. Makanan di sini lebih berasa dan kaya rempah.

penampilan Kokomo 

Tahun lalu kalian tampil dan melakukan tur di India. Bagaimana perasaan kalian dan adakah pengalaman menarik di sana?

Warren: Yang pasti di sana kontur alamnya sangat berbeda. Kami melakukan tur ke beberapa tempat menarik di sana.

K20: Di India sangat berbeda. Di sana mereka tidak mempunyai tempat khusus untuk tampil seperti auditorium. Jadi kami tampil di lobi hotel. Pemilik hotel menyulap ruangan jadi tempat konser, menyingkirkan semua kursi dan meja sehingga kami bisa tampil dan penonton bisa menikmati penampilan kami.

Warren: Sementara di Cina kami tampil di stage kecil dan beberapa hari di sana. Seperti festival kecil. Di satu hari itu ada sekitar 20 band yang tampil.

Kalian sudah punya berapa album dan ada rencana buat video klip berikutnya?

Warren: kami belum punya album yang rilis resmi. Rencananya tahun depan baru akan merilis album dengan lagu-lagu yang kami mainkan nanti. Di album mini yang pernah kami buat baru ada tiga lagu.

K20: Video klip baru nantinya Killing the Kid. Akan rilis bulan Mei ini.

Untuk Killing the Kid, konsepnya seperti apa?

K20: Dalam video klip-nya nanti kami bakal menunjukkan cinta secara universal. Jadi sangat berbeda dengan video klip yang lalu. Tapi kami belum bisa menceritakan lebih jauh. Biar jadi kejutan sendiri.

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya