Ajari Kerasnya Hidup, Ayah Ini Ajak Anaknya Backpacker

Seorang ayah di Tiongkok memiliki cara unik untuk mengajari anaknya tentang pahit manisnya kehidupan.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 11 Jul 2016, 18:49 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2016, 18:49 WIB
Ajari Kerasnya Hidup, Ayah Ajak Anaknya Backpacker
Seorang ayah di Tiongkok memiliki cara unik untuk mengajari anaknya tentang pahit manisnya kehidupan.

Liputan6.com, Tiongkok - Ada ungkapan kasih ibu sepanjang masa. Nah, kalau berbicara tentang kasih sayang orangtua biasanya kita akan lebih membahas kasih sayang ibu daripada ayah. Memang kasih sayang ibu tak tertandingi, tapi bagaimana dengan kasih sayang ayah?

Setiap orangtua memang menginginkan hal yang terbaik untuk anaknya. Melihat anak tumbuh dengan baik, merasa aman dan nyaman merupakan prioritasnya. Tak heran jika banyak orangtua yang rela melakukan beragam hal demi menjaga dan merawat anaknya. Bahkan mereka ikhlas dan rela hingga mempertaruhkan nyawa untuk buah cintanya.

Seorang ayah di Tiongkok memiliki cara unik untuk mengajari anaknya tentang kehidupan. Ya, Pu Wei memutuskan untuk mengajak putranya yang berusia delapan tahun melakukan perjalanan sejauh 700 kilometer, dari Xi'an ke Lanzhou dengan budget Rp 195 ribu.

dok: shanghaiist.com

Dilansir shanghaiist, Senin (11/7/2016), Pu membuktikan sampai hari ketiga ia dan sang anak belum mengeluarkan uang sepeser pun. Caranya mudah, ia hanya mencoba menumpang dan memanfaatkan tenaganya untuk bertukar makanan dan akomodasi selama perjalanan.

Seorang sopir truk bahkan membiarkan ayah dan anak ini menghabiskan malam mereka di kediamannya, jika mereka bersedia untuk membantu mengangkut barang-barang miliknya.

Tak hanya itu, sepanjang perjalanan, mereka juga bertemu dengan berbagai jenis orang yang memberikan dukungan dan makanan.

dok: shanghaiist.com

Pu mengatakan, tujuan dari perjalannya itu untuk mengajarkan anaknya rasa pahit manisnya hidup yang dirasakannya saat masih muda.

"Beberapa orang tak peduli dan salah paham dengan kita, tapi kita tak terlalu mempermasalahkan itu. Sekarang kami sudah memahami bahaya dari ketidakpedulian dan kesalahpahaman, kamu akan lebih murah hati kepada orang lain," tulis Pu pada akun medsosnya.

Saat ini, mereka masih memiliki waktu tiga hari untuk menyelesaikan perjalanannya. Sebelumnya memang banyak orangtua yang melakukan hal serupa untuk mengajarkan anak-anak mereka mengenai betapa kerasnya kehidupan.

(ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya