Memalukan, 4 Pejabat Ini Ketahuan Nonton Video Panas Saat Rapat

Pejabat-pejabat ini tertangkap kamera menonton video panas saat rapat tengah berlangsung. Siapa saja?

oleh Sulung Lahitani diperbarui 02 Agu 2016, 10:16 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2016, 10:16 WIB
Nonton Video Porno
Memalukan, 4 Pejabat Ini Ketahuan Nonton Video Panas Saat Rapat

Liputan6.com, Jakarta - Akses mudah serta canggihnya alat komunikasi saat ini memudahkan banyak orang termasuk para pejabat untuk melakukan hal-hal terlarang. Lupa akan segalanya para pejabat ini malah melakukan aksi tak senonoh ketimbang melakukan tugasnya sebagai abdi negara.

Tanpa sengaja aksi mereka pun terekam oleh kamera pengawas dan juga para jurnalis yang meliput acara negara tersebut. Ada yang menyangkal ada pula yang mengakui perbuatannya. Meski begitu rakyat yang mengetahuinya malah mencela dan menganggap para pejabat tersebut telah melanggar janji-janjinya.

1. Bosan Karena Rapat Albert Ho Chun Pun Nonton Video Ikeh-ikeh Saat Rapat

Dalam sebuah rapat negara di China, seorang pejabat bernama Albert Ho Chun tertangkap basah tengah melihat koleksi gambar vulgar dan beberapa video hot dari ponselnya saat rapat sedang berlangsung. Dikabarkan oleh surat kabar The Huffington Post, sang pejabat terlihat bosan dengan rapat dan memutuskan untuk melihat gambar-gambar perempuan berbusana minim.

Seorang juru foto menjepret Ho diam-diam saat melihat gambar-gambar kaum hawa mengundang syahwat itu. "Itu hanya kebetulan. Saya tengah santai dan melihat semua foto itu," ujar Ho Chun. Meski demikian dia meminta maaf atas kelakuannya itu. Dia mengaku salah telah lalai dalam rapat dan melihat gambar tidak pantas.

2. Tiga Pejabat India Ketahuan Nonton Video Hot Saat Rapat Negara

Tiga pejabat dari negara bagian Banglore India diberitakan ketahuan oleh para jurnalis tengah menonton video panas dikala rapat negara sedang digelar. Tiga politikus tersebut adalah Laxman Savadi (Menteri Koperasi), C.C Patil (Menteri Perempuan), dan Khrisna Palemar (Menteri Sains dan Teknologi).

Atas perbuatannya ketiga pejabat tersebut diolok-olok bahkan dicap sebagai orang jahat oleh pendukungnya sendiri. Pejabat yang berkoalisi dengan partai Nasionalis Hindu Bharatiya dianggap telah mengotori partai yang merupakan partai religius dan paling besar di India.

Adapun respon dari pejabat tersebut ada yang menolak dan beralasan hanya menerima ponsel dari uluran anggota parlemen lainnya tanpa sengaja. Bahkan Savadi merasa tak perlu mundur dari jabatannya lantaran insiden itu. Dia beralasan video syahwat itu berisi adegan perkosaan yang pernah menghebohkan masyarakat.

Selengkapnya, baca langsung di sini

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya