Liputan6.com, Beijing - Sebuah tempat wisata di Chengdu, Provinsi Sichuan, China harus meminta maaf dan menutup sementara operasionalnya, setelah diketahui menggunakan kapas dan air sabun untuk menciptakan efek salju buatan.
Destinasi bernama Chengdu Snow Village, yang baru dibuka pada akhir Januari, menjadi sorotan setelah pengunjung menyadari bahwa "salju" di lokasi tersebut bukanlah salju asli, melainkan material buatan.
Baca Juga
Mengutip laman SCMP, Kamis (20/2/2025), kabar ini pertama kali dilaporkan oleh Shanghai Morning Post pada 8 Februari, setelah sejumlah wisatawan mengungkapkan kekecewaannya di media sosial.
Advertisement
Sejak dibuka, Chengdu Snow Village menarik banyak wisatawan yang ingin menikmati suasana musim dingin. Namun, kecurigaan muncul setelah beberapa pengunjung menyadari kejanggalan pada "salju" yang bertumpuk di atap rumah dan jalur hutan di sekitar lokasi.
“Saya merasa tertipu. Saya pikir kecerdasan saya dihina!” ujar seorang wisatawan dalam sebuah video yang viral di media sosial.
"Deskripsi di tiket memang benar, tetapi saljunya palsu," kata yang lainnya.
Sementara komentar lainnya berbunyi, "Saya ingin melihat salju, tetapi yang saya dapatkan justru kapas. Saya kehabisan kata-kata."
Akui Pakai Salju Palsu
Setelah kritik meluas, seorang pekerja dari manajemen tempat wisata mengakui bahwa "salju" tersebut memang terbuat dari kapas. Pihak pengelola akhirnya memutuskan untuk membersihkan kapas-kapas tersebut guna meredam reaksi negatif dari masyarakat.
Menurut pernyataan seorang staf yang tidak disebutkan namanya, keputusan untuk menggunakan kapas sebagai pengganti salju asli berawal dari prediksi cuaca yang meleset.
"Biasanya, setiap musim dingin di daerah ini selalu turun salju. Jadi kami meningkatkan kawasan ini menjadi destinasi wisata dan mempromosikannya secara luas sebelum pembukaan," ujarnya.
Namun, karena curah salju tidak sesuai harapan, pihak pengelola akhirnya mengambil langkah alternatif dengan menciptakan ilusi salju menggunakan kapas. Sayangnya, strategi ini justru menimbulkan dampak negatif yang besar dan membuat wisatawan kecewa.
Akibat kontroversi yang terjadi, Chengdu Snow Village ditutup untuk sementara waktu. Dalam pernyataan resminya, pihak pengelola mengungkapkan bahwa mereka membeli kapas untuk menciptakan suasana bersalju yang diharapkan dapat menarik pengunjung.
"Hasilnya tidak seperti yang kami harapkan dan justru meninggalkan kesan buruk di mata wisatawan," demikian pernyataan resmi tersebut.
"Kami sangat menyesal karena tidak dapat menampilkan pemandangan salju yang sesungguhnya dan menyebabkan wisatawan harus mengubah rencana perjalanan mereka."
Meski telah meminta maaf, belum ada informasi lebih lanjut mengenai kapan tempat wisata ini akan kembali dibuka.
Advertisement
Fenomena Atraksi Buatan di China
Bukan pertama kalinya tempat wisata di China menjadi sorotan karena menggunakan metode tidak konvensional untuk mempertahankan daya tariknya di tengah perubahan iklim.
Tahun lalu, sebuah air terjun terkenal di Provinsi Henan mengecewakan wisatawan setelah diketahui menggunakan pipa-pipa tersembunyi untuk meningkatkan aliran air selama musim kering.
Desember lalu, sebuah tempat wisata di Henan juga menuai kritik karena menggunakan kapas dan pasir untuk menciptakan efek salju buatan.
Pengelola tempat-tempat wisata ini beralasan bahwa perubahan iklim telah membuat musim dingin lebih hangat dari sebelumnya, sehingga mereka terpaksa menciptakan atraksi buatan agar tetap menarik bagi wisatawan.
"Kami berharap melalui desain dan pameran ini, kami bisa menciptakan pemandangan yang seindah aslinya," tulis salah satu pengelola wisata di Henan dalam sebuah pernyataan di media sosial.
