Liputan6.com, Jakarta Kisah orang tua sebatang kara ini terjadi di Desa Tanah Hitam, Paloh, Sambas, Kalimantan Barat. Nenek berusia 64 tahun itu bernama Dare. Nenek Dare dalam usianya yang sudah renta, ia harus menghidupi dirinya sendiri tanpa bantuan siapapun.
Beberapa waktu lalu, saya mengunjungi rumah nenek tua ini. Seperti tampak dalam foto, rumah nenek Dare sangat kecil, tak layak dihuni sebagai tempat tinggal.
Advertisement
Baca Juga
Di rumah sempit yang ia tinggali ini, nenek Dare tak memiliki kamar mandi dan WC. Sebenarnya nenek Dera pernah mempunyai rumah yang cukup besar. Namun sayang, rumah satu-satunya itu terbakar.
Sejak itulah semua kenangan hidupnya ikut terbakar. Rumah yang ia tinggali saat ini adalah rumah pemberian pemerintah. Meski tinggal di rumah sempit, ia tak mau kembali ke rumah lamanya seandainya ada yang membantu membangun kembali.
Alasannya ia tak ingin mengingat peristiwa masa lalunya yang pahit.
"Tidak, saya tidak mau lagi punya rumah bagus kalau cuman saya yang sendirian di sana. Cukup rumah yang kecil ini untuk saya berteduh, katanya"
Saat ditanya kemana anak-anaknya kok tak pernah kelihatan, ekspresi nenek Dare tiba-tiba berubah. Tampak ada air mata menggenang di pelupuk matanya.
"Anak nenek tidak ada, suami nenek sudah meninggal dan nenek sampai sekarang tingal sendirian tampa yang menemani saya saat sakit, senang atau bahagia."
Ketika perempuan renta itu kangen, keluarganya, ia akan menginap di rumah tetangganya yang mempunyai anak dan keluarga yang lengkap.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, nenek Dera meman memanfaatkan buah pinang yang tumbuh di depan rumah lamanya. Bisa dibayangkan dengan pemasukan yang hanya berasal dari penjualana buah pinang, kehidupan nenek Dare sangat kekuarangan.
Penulis:
Rio Anggara
Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.
Â