Karena Adat, Wanita Ini Dipaksa Nikahi Pohon Mangga

Di India terdapat ritual pernikahan aneh bernama Kumbh Vivah.

oleh Karmin Winarta diperbarui 01 Sep 2016, 18:00 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2016, 18:00 WIB
Karena Adat, Wanita Ini Dipaksa Nikahi Pohon Mangga
Karena Adat, Wanita Ini Dipaksa Nikahi Pohon Mangga

Liputan6.com, Jakarta Di India terdapat ritual pernikahan aneh bernama Kumbh Vivah. Di sana, pengantin wanita “Manglik” diharuskan menikah dengan sebuah pohon terlebih dahulu sebelum menikah dengan pengantin pria. Menurut kepercayaan mereka, dalam ritual tersebut berarti mereka menikahkan Manglik Dosh dengan Dewa Wisnu.

Ritual pernikahan aneh ini terjadi karena perempuan “Manglik” ini adalah kombinasi astrologi ketika Mars dan Saturnus berada di ‘rumah ketujuh’. Dan perempuan seperti ini, dipercaya bakal membuat sang pria sial jika menikahinya, bisa bercerai atau bahkan meninggal.

Supaya pengaruh negatif “Manglik” bisa dinetralkan kembali, sang perempuan harus ‘menikah’ dengan pohon mangga. Kalau tak ada pohon, ada pilihan lain yakni mencuci guci yang terbuat dari tanah liat. Tapi guci mesti buru-buru dipecahkan begitu upacara pernikahan selesai.

Menikah dengan pohon sudah jadi tradisi di Desa Dharhara, negara bagian Bihar, India Utara. Di tempat ini, semua perempuan yang dianggap pembawa sial harus melakukan ritual tersebut.. Selain rumah tangganya bahagia sejahtera, kelak pohon mangga tersebut akan menjadi penjaganya. 

Dalam ritual pernikahan ini, si perempuan memakai pakaian pengantin lengkap dan mengikatkan benang merah suci di seluruh batang pohon. Lalu ia akan memeluk pohon tersebut. Setelah itu, baru si perempuan bisa menikah yang sebenarnya dengan seorang laki-laki.

Pohon mangga yang dinikahi itu bukan pohon mangga sembarangan, tapi pohon mangga yang ditanam orangtua si perempuan sejak ia baru lahir. Pohon mangga ini akan menjadi sumber pembiayaan uang mahar dan biaya pernikahan si anak.

Setelah itu, pohon yang telah dinikahi tersebut harus ditebang. Ketika pohon dihancurkan, kutukan yang ada pada wanita dianggap telah hilang. Tradisi ini pernah diangkat dalam sebuah film dokumenter berjudul “Mango Girls” karya sutradara Kunal Sharma.

Unik bukan?

Penulis:

Pamela Sandri

Universitas Pancasila

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya