Liputan6.com, Jakarta Jika kamu pikir buku itu tak hidup dan tak berarti maka kamu salah, kecuali jika buku itu hanya kamu biarkan tertumpuk dan berdebu di rak dan tidak pernah kamu baca lagi. Kiranya, pemikiran seperti itu yang mengawali proyek 'suci' seniman bernama Shaheryar Malik.
Baca Juga
Awalnya ia ingin mengunggah foto-foto selfie dari sudut kota di New York. Namun urung, Malik malah menumpuk puluhan buku. Tak hanya di setiap sudut di New York, Malik telah meninggalkan tumpukan buku di berbagai negara.
Nah jika kebetulan kamu menemukannya maka beginilah maksudnya.
Dilansir Huffington Post, Malik sedang terlibat dengan proyek yang ia namai The Reading Project. Ia meninggalkan tumpukan buku dengan instruksi sederhana lewat selipan kertas, "Ambil buku, bacalah, dan bagikan pemikiran Anda ke alamat email ini."
"Saya berharap (orang) mengambilnya, saya berharap mereka membacanya dan memberitahu saya. Dan bahkan jika mereka tidak memberitahu saya, saya berharap mereka membacanya," ujarnya di lansiran itu.
Malik menilai, tumpukan buku itu bisa dinilai sebagai sebuah karya seni. Ketimbang postingan foto selfie yang diunggah di media sosial seperti Instagram. "Aku berpikir, media sosial telah menjadi medium yang tak personal dan aku ingin berinteraksi dengan cara yang lebih berarti," ujarnya.
Advertisement
Malik mengaku telah menerima email lebih dari 30 orang di berbagai negara. Mereka umumnya mengaku membaca buku Malik dan bertukar pikiran tentang isinya. Rencananya, Malik ingin melanjutkan proyeknya hingga ke Brazil dan mengajak orang-orang untuk turut serta sesuai pesannya, "Bagikan buku, bukan selfie."
(War)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6