Minim Sarjana yang Bekerja di Sektor Pertanian, Kenapa?

Dr. Ir. Rachmad Gunadi,M.Si. dari UGM memaparkan alasan mengapa ribuan sarjana pertanian bekerja dan membangun sektor pertanian.

oleh Mulyono Sri Hutomo diperbarui 11 Okt 2016, 17:15 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2016, 17:15 WIB
(Foto: Liputan6.com/Fajar N)
Petani bawang merah di Brebes

Liputan6.com, Jakarta Memiliki lahan pertanian yang subur dan luas tak membuat sektor pertanian menjadi menarik untuk digeluti. Bahkan oleh ribuan sarjana pertanian lulusan berbagai universitas di Indonesia. Kesimpulan ini disampaikan oleh Dr. Ir. Rachmad Gunadi, M.Si. saat menyampaikan pidato ilmiah dalam peringatan Lustrum XIV Fakultas Pertanian UGM.

“Ada ribuan sarjana pertanian yang dihasilkan oleh perguruan tinggi pertanian di Indonesia. Namun, kebanyakan tidak tertarik untuk hadir dalam fungsinya sebagai kader-kader yang diharapkan bisa menyelesaikan berbagai persoalan pertanian bangsa,” katanya.

“Fakultas Pertanian UGM sudah sepantasnya terpanggil berpartisipasi dalam akselerasi pembangunan pertanian dan penyelesaian permasalahan pertanian Indonesia,” tutur dosen Prodi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UGM ini sebagaimana dikutip Liputan6.com, Selasa, (11/10/2016) dari keterangan pers Humas UGM.

Rachmad menegaskan Fakultas Pertanian UGM mempunyai tanggung jawab besar dalam mencetak kader-kader pertanian yang memiliki totalitas dalam berkarya. Tidak hanya kader-kader yang berorientasi pendek dan dan berwawasan sempit. Simak kelanjutan artikel tentang minimnya sarjana pertanian yang bekerja di sektor pertanian dengan mengeklik tautan berikut ini.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya yang sedang populer: Ini Alasan Bule di Inggris Gemar Makan Tempe. Yuk, berbagi di Forum Liputan6.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya