Hebat, Desa Gemilang Sukses Wujudkan Kemandirian Pangan

Sistem ketahanan pangan di Desa Dondong Kec. Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah memiliki cerita yang cukup unik.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Okt 2016, 09:30 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2016, 09:30 WIB
Hebat, Desa Gemilang Sukses Wujudkan Kemandirian Pangan
Hebat, Desa Gemilang Sukses Wujudkan Kemandirian Pangan

Liputan6.com, Jakarta Sebagai lembaga filantropi yang fokus pada pengentasan kemiskinan melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan, LAZ Al Azhar telah berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat binaan melalui program yang komprehensif, terukur dan berkelanjutan Indonesia Gemilang.

Salah satu indikator keberhasilan program pemberdayaan ialah semakin mandirinya masyarakat Desa Gemilang (sebutan untuk desa binaan LAZ Al Azhar) dalam menyediakan kebutuhan hidup mereka atau sudah memiliki sistem ketahanan pangan sendiri. Misalnya saja yang terjadi di Desa Pelakat, Kec. Semende Darat Ulu Kab. Muara Enim, Sumatera Selatan.

Di desa ini setiap keluarga memiliki setidaknya satu hektar sawah dan satu lumbung padi, atau disana terkenal denga sebutan Tengkiang. Tengkiang ini akan dipenuhi padi yang masih bertangkai dengan kadar air sesuai dan akan disimpan hingga menjelang panen padi berikutnya. Inilah cara mereka menyimpan persediaan bahan pangan, aman tersimpan di lumbung hingga 1-2 tahun ke depan.

Hebat, Desa Gemilang Sukses Wujudkan Kemandirian Pangan

Sistem ketahanan pangan di Desa Dondong Kec. Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah memiliki cerita yang cukup unik. Di desa ini lumbung padi yang diberinama Lumbung Krismon bisa berfungsi sebagai lumbung sosial hingga menggaji ketua RT.

Saat masa panen tiba setiap keluarga wajib menyetor 5 kg padi hasil panen berbentuk gabah kering giling (GKG) ke Lumbung Krismon yang dikelola masyarakat. Dengan anggota 80 kk, bisa terkumpul sebanyak 400 kg atau 4 kwintal tiap kali panen. Dalam 1 tahun atau 3 kali panen Lumbung Krismon bisa menghimpun 12 kwintal atau 1,2 ton.

Jika ada warga yang mengalami paceklik atau kesulitan ekonomi bisa meminta jatah gabah keluarganya sebagai pinjaman. Kemudian harus mengembalikan pada saat panen sawahnya tiba, tanpa harus menambah apapun. Bahkan warga yang bukan petani pun juga bisa berpartisipasi dengan menyetor padi dengan cara membeli gabah 5 kg dari petani setempat dan disetorkan ke Lumbung Krismon. Dan jika ada salah satu warga yang meninggal maka akan diberikan bantuan berupa gabah untuk meringankan beban keluarganya. Bahkan untuk menggaji Ketua RT setiap tahunnya juga diambil dari lumbung ini.

Hebat, Desa Gemilang Sukses Wujudkan Kemandirian Pangan

Kini jumlah desa yang menjadi binaan LAZ Al Azhar dalam program Indonesia Gemilang sebanyak 35 desa dari 11 provinsi. Keberhasilan LAZ Al Azhar dalam menggemilangkan desa binaan mendapat apresiasi dari Lembaga Prestasi Indonesia – Dunia (Leprid) sebagai lembaga yang paling fokus dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

Saat kebanyakan masyarakat Indonesia dipusingkan dengan harga kebutuhan pokok yang terus meranjak naik, warga di Desa Gemilang tak ikut panik karena pangan dan nutrisi sudah tersedia secara mandiri.

Selamat Hari Pangan Sedunia 16 Oktober 2016. Masyarakat desa sejahtera, Indonesia Gemilang

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya