Liputan6.com, Jakarta - Setiap kali Anda melihat Bulan di langit malam, pernahkah terlintas dalam pikiran Anda bahwa Bulan sesungguhnya mencuri oksigen dari Bumi? Lalu, haruskah kita khawatir?
Baca Juga
Advertisement
Menurut ilmuwan, penduduk Bumi tak perlu khawatir dengan pencurian oksigen yang dilakukan oleh Bulan. Sebab, jumlahnya tidak seberapa. Hanya sekitar 90 metrik dari total sekitar lima quadrillion metrik ton.
Dokter Kentaro Terada dari Universitas Osaka memaparkan penelitian terkait pencurian oksigen tersebut dalam jurnal Nature Astronomy. Ia menjelaskan bahwa sesungguhnya sebagian besar permukaan Bulan dibombardir dengan kecepatan tinggi.
Selain itu, 'angin matahari' yang dihasilkan oleh Matahari juga memuntahkan atom dan membuat permukaan Bulan terpapar oleh kekuatan yang besar. Tapi, selama lima hari setiap bulan, magnetosfer Bumi akan melewati Bulan.
Hal ini membuat Bulan terlindungi dari partikel Matahari. Kemudian, gelombang elektromagnetik yang diterima Bumi saat melindungi Bulan dalam masa orbitnya, mengionisasi molekul oksigen di bagian paling atas atmosfer kita.
Saat itulah, terjadi proses 'transfer' atau 'pencurian' oksigen oleh Bulan. Walau demikian, pada proses transfer tersebut hanya sekitar 26.000 molekul oksigen yang terionisasi per detik. Jumlah tersebut tidak cukup untuk menimbulkan risiko bagi Bumi maupun memungkinkan kita bernapas di Bulan.
Melansir dari Ancientcode, proses pencurian ini ternyata telah berlangsung selama dua miliar tahun. Dan proses pencurian tersebut baru diketahui setelah penelitian yang dilakukan ilmuwan Jepang pada tahun 2008.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6