Liputan6.com, Jakarta - Daging ayam merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Hal ini tampak dari makin menjamurnya penjual ayam goreng baik di pusat perbelanjaan maupun di pinggir jalan.
Baca Juga
Advertisement
Meningkatnya permintaan akan daging ayam membuat peternak melakukan berbagai cara agar ayam-ayam dapat 'dipanen' lebih cepat, baik dengan multivitamin maupun cara-cara lainnya. Bila Anda berkunjung ke peternakan ayam, ayam-ayam yang usianya masih relatif muda tapi telah memiliki tubuh besar adalah hal yang wajar.
Hal tersebut nyatanya berpengaruh terhadap daging ayam yang kita konsumsi. Baru-baru ini, Compassion in World Farming turun ke jalan dan berusaha mengedukasi masyarakat dalam memilih daging ayam yang sehat.
Menurut mereka, daging ayam yang memiliki garis putih tidak baik untuk dikonsumsi. Garis-garis putih pada daging ayam menandakan bahwa ayam tersebut memiliki gangguan otot akibat dipaksa untuk tumbuh lebih cepat.
Melansir dari AOL, Rabu (15/03/2017), meski tidak berbahaya untuk dikonsumsi, garis-garis putih telah menurunkan kualitas daging sambil meningkatkan kandungan lemak hingga 224 persen. Malahan, salah satu penelitian yang dilakukan oleh lembaga tersebut pada 285 ayam telah menemukan 96 persen dari mereka memiliki garis putih tersebut.
Pada tahun 50-an, butuh waktu 70 hari untuk seekor ayam di peternakan mencapai berat 2 kilogram. Namun sekarang, hanya butuh 47 hari saja.
Hal ini menandakan praktik tidak sehat yang dilakukan oleh peternak agar bisa memanen ayam lebih cepat. Akan tetapi, beberapa gerai makanan cepat saji mulai menyadari hal tersebut dan berjanji untuk memanfaatkan ayam yang tumbuh secara normal.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6