Tersesat Karena Google Maps, Solo Traveler Hilang Selama 5 Hari

Wanita itu mengklaim, Google Maps membawanya ke jalur yang salah.

oleh Azwar Anas diperbarui 24 Mar 2017, 12:29 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2017, 12:29 WIB
Hilang karena Google Maps
Hilang di Grand Canyon. Foto: news.co.au

Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita asal Amerika Serikat, Amber Vanhecke (24) tersesat selama 5 hari dan terdampar di daerah terpencil Grand Canyon. Wanita itu mengklaim, Google Maps membawanya ke jalur yang salah.

Amber merasa dia akan mati lantaran semua perbekalan sudah habis. Ia bahkan sudah merekam pesan perpisahan di ponselnya.

Melansir news.com.au, cerita bermula ketika Amber melakukan solo traveling ke daerah perbukitan di Grand Canyon. Namun Google Maps mengarahkannya ke jalan yang tidak ada. "Jalan itu benar-benar tidak ada," tegasnya.

Saat itulah situasi makin runyam, mobilnya mulai kehabisan bahan bakar serta sinyal ponsel menghilang. Amber mencoba menghubungi layanan darurat 911 tapi tidak berhasil.  "Itu kali pertama saya merasa benar-benar panik," ujarnya.

Sebuah catatan dia meninggalkan ketika mencoba untuk mendaki keluar.  Gambar: Arizona Departemen Keamanan Publik

"Saya merasa sangat terasing dari segela sesuatu. Saya bertanya pada diri saya sendiri, apakah di luar sana ada yang mencariku? Rupanya tidak, ada miskomunikasi tentang posisi tempat."

Pada hari ketiga Amber tersesat, ia semakin panik. Ia bahkan telah merekam pesan perpisahan jika sewaktu-waktu ia ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Segela perbekalan telah habis.

Amber kemudian melakukan sesuatu pada hari keempat. Ia mengumpulkan batu dan menyusunnya menjadi tulisan 'HELP' di tanah. Namun semua itu percuma.

Pada hari kelima, Amber memutuskan untuk mendaki dan keluar dari ngarai dengan harapan mendapatkan sinyal ponsel. "Saya meninggalkan tanda-tanda di dekat mobilku, siapa tahu ada orang yang lewat saat saya pergi," katanya.

Upaya Amber berhasil. Ia mendapatkan sinyal ponsel dan menedapatkan beberapa pesan masuk. Ia lantas menghubungi layanan darurat. Tak lama setelah itu, sebuah helikopter penyelamat melintas dan menemukan mobilnya.

Amber akhirnya bisa diselamatkan setelah 119 jam tersesat. Mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Texas itu mengalami dehidrasi yang parah. "Lima hari lalu saya berpikir saya akan mati di padang gurun. Sekarang saya sedang berada di kelas dan mencoba menjadi normal," kisahnya.

(war)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya