Sosok R.A Kartini Kembali Hadir Melalui Peran Ibu Kembar

Ibu Kembar membangun Sekolah Darurat kartini secara gratis di tengah Ibu Kota DKI Jakarta.

oleh Angga Utomo diperbarui 21 Apr 2017, 13:35 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2017, 13:35 WIB
Campus CJ
Melihat Keduanya gigih memperbaiki nasib anak jalanan dan anak marginal lewat sekolah gratis.

Liputan6.com, Jakarta Sri Rosiati dan Sri Irianingsih dengan panggilan akrab Rossy dan Ryan merupakan ibu kembar kelahiran Yogyakarta, 4 Februari 1950 ini, menghabiskan sisa usianya dengan mengajar di Sekolah Darurat Kartini.

Pada tahun 1990, ibu kembar mulai memutuskan untuk mendirikan tempat belajar bagi anak-anak yang kurang mampu. Dahulu, mereka menyebut tempat belajar dengan sebutan Sanggar Kartini, ada alasan tersendiri mereka memilih nama Kartini.

“Kartini itu kan nama tokoh perempuan yang mampu mencerdaskan bangsa tanpa pamrih,” ujar Irianingsih. Kemudian Ibu Kembar mulai terinspirasi dan telah melanjutkan perjuangan R.A Kartini yang membangun Sekolah Kartini sebagai simbol rintisan pendidikan bagi rakyat biasa, dengan adanya sekolah ini tidak hanya pada kaum bangsawan saja.

Ibu Kembar membangun Sekolah Darurat kartini secara gratis di tengah Ibu Kota DKI Jakarta, karena berawal dari rasa prihatinnya melihat sekelompok anak jalanan yang tidak bisa mengenyam dunia pendidikan.

Mereka tidak hanya memberikan pendidikan kepada anak-anak yang cerdas saja, tapi anak-anak kurang mampu lainnya yang kurang cerdas juga patut dibantu, selama anak tersebut tidak mampu bersekolah karena terbentur biaya.

Murid yang bersekolah di Sekolah Darurat Kartini mendapatkan pelajaran yang sama seperti sekolah pada umumnya. Di akhir tahun, murid SDK harus mengikuti ujian yang soal-soalnya berasal dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Sehingga para siswanya tidak perlu khawatir dengan kualitas pendidikan yang diberikan di Sekolah Darurat Kartini. Para pengajarnya pun lulusan S1 dari masing-masing jurusan.

Melihat Keduanya gigih memperbaiki nasib anak jalanan dan anak marginal lewat sekolah gratis. Ibu kembar ingin sekali mencerdaskan anak bangsa. Bukan hanya sisi akademis, tetapi juga berbudi luhur yang baik. Kemudian mereka juga mengajarkan bagaimana caranya bercocok tanam dan memasak dengan harapan mereka dapat bekerja mandiri setelah lulus dari sini.

Selengkapnya baca artikel DI SINI

Penulis :

Annisa Rahmawati - BSI

Jadilah bagian dari Komunitas Campus CJ Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: campuscj6@gmail.com serta follow official Instagram @campuscj6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya