Naufal Raziq, Kembangkan Energi Listrik dari Pohon Kedondong

Inovasi ibarat roda yang terus berputar untuk mencari sesuatu penyempurnaan atas sebuah penemuan.

oleh Angga Utomo diperbarui 09 Mei 2017, 20:00 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2017, 20:00 WIB
Campus CJ
Keingintahuan dan semangat yang tinggi mendorong Naufal untuk bereksperimen dengan berbagai metode menghasilkan listrik.

Liputan6.com, Jakarta Tahun lalu dalam kegiatan Pertamina Science Fun Fair 2016 di Grand Atrium Kota Kasablanka, masyarakat dibuat takjub oleh siswa kelas 3 MTs Negeri Langsa Lama Aceh yang berhasil menemukan pohon Pijar sebagai sumber penghasil energi listrik.

Penelitian yang dibantu oleh PT Pertamina EP Rantau Field dalam hal pendanaan dan pengembangan pohon pijar untuk menerangi Kampungnya yang belum tersentuh jaringan listrik.

Penemuan Naufal Raziq (15 tahun) telah bermanfaat dan digunakan oleh PT Pertamina EP melalui Rantau Field dengan mengimplementasikan teknologi pohon energi untuk bantu sekolah Anak Merdeka dan beberapa rumah dan  fasilitas umum  di desa terpencil Tampor Paloh Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur untuk bisa mendapatkan penerangan di malam hari.

Selain itu, pohon energi ini juga telah dipasang di lokasi Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina di Aceh Tamiang, yang juga menjadi laboratorium tree energy dalam pengembangannya untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal.

Inovasi ibarat roda yang terus berputar untuk mencari sesuatu penyempurnaan atas sebuah penemuan. Sama halnya dengan yang dilakukan oleh Naufal Raziq yang menemukan teknologi pohon listrik saat usianya menginjak umur 14 tahun. Dia terus berupaya menyempurnakan temuannya kala itu agar semakin bermanfaat dan berkelanjutan. 

"Saat ini saya sedang mencari cara agar daya recovery pohon listrik bisa kembali seperti sediakala dengan waktu yang relatif singkat. Sehingga proses charging saat tengah hari bisa optimal dan ketika malam tiba listrik dari pohon bisa digunakan kembali untuk menghidupkan lampu", ujar Naufal.

Ia menjelaskan, saat ini energinya belum begitu stabil, kami mencoba proses charging menggunakan baterai sebagai penyimpan daya, sehingga energi dari pohon kedondong siang harinya dapat disimpan di baterai sehingga malamnya dapat menghidupkan lampu.

Adiatma Sardjito, Vice President Corporate Communication PT.Pertamina dalam siaran persnya mengatakan, Desa Tampor Paloh, Kecamatan Simpang Jernih di Kabupaten Aceh Timur sampai saat ini belum menikmati listrik sejak 71 tahun Indonesia merdeka.

Kami melihat tree energy dapat membantu menjadi penerangan alternatif bagi warga karena di desa tersebut banyak terdapat pohon kedondong hutan, dimana sebelumnya terbukti bahwa jenis pohon tersebut bisa digunakan sebagai penghasil energi listrik alternatif".

"Kami melihat inovasi dari Naufal ini merupakan wujud energi terbarukan yang memanfaatkan potensi alam yang banyak dijumpai di Indonesia. Hal ini sesuai semangat kami yang sangat mendukung inovasi teknologi baru terbarukan. Harapannya semakin banyak inovator yang menemukan solusi untuk penggunaan energi yang terbarukan", pungkas Adiatma.

Jadilah bagian dari Komunitas sahabat Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: sahabatliputan6@gmail.com serta follow official Instagram @sahabatliputan6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya