6 Rumah Unik Tak Kasat Mata, Bikin Bengong yang Melihatnya

Liputan6.com, Jakarta - Tiap orang pasti memiliki rumah impian untuk sebuah hunian. Rumah yang tenang dan juga punya nilai artistik memiliki penggemarnya tersendiri. Sebagian orang pasti menginginkan rumah yang memiliki ketenangan dari lingkungan sekitarnya, sementara sebagian lainnya memilih untuk mendirikan rumah yang unik untuk kepuasan lainnya.

Beberapa rumah berikut tak dapat kamu lihat sekilas saja. Butuh pengamatan yang lebih untuk dapat melihat bangunan-bangunan ini.

1. Bungalow di British Colombia, Kanada

Rumah ini benar-benar tertutup oleh pohon pinus yang ada di sekitarnya. Lokasi yang dekat dengan danau dapat membangkitkan ketenangan dan kenyamanan bagi penghuninya.

Jika dilihat sekilah tempat tersebut hanya nampak seperti tebing pada umumnya. Namun bila dilihat lebih dekat, kamu dapat menemukan deretan jendela di sekitarnya. Rumah yang dibangun pada tahun 1986 ini diciptakan oleh pasangan suami istri. Mereka menginginkan sebuah rumah yang tenang dan nyaman.

Jika hanya dilihat sekilas, bukit tersebut hanyalah bukit biasa.Tak akan ada yang menyangka bahwa bukit tersebut adalah rumah. Rumah ini dibangun hingga berada dua meter di dalam tanah.

Sebuah villa biasanya di bangun di tempat yang terjangkau dan dapat dilihat dari kejauhan. Namun berbanding terbalik dengan villa satu ini. Villa ini dibangun pada sebuah gua yang sudah tak digunakan kembali. Hal ini dikarenakan adanya pelarangan membangun sebuah bangunan yang dapat merusak pemandangan sekitar.

Bagaimana jika kamu memiliki rumah di atas sebuah pusat perbelanjaan? Rumah ini disebut sebagai sebuah solusi terbaik untuk mengatasi kepadatan rumah penduduk yang terus meningkat. Rumah tersebut juga memiliki sebuah taman yang hijau di sekitarnya.

Dilihat sekilas, kamu mungkin tak dapat menemukan hotel ini. Hotel ini dilengkapi oleh kaca berlapis infra red pada bagian luarnya. Hal inilah yang membuat hotel ini tak terlihat di tengah rimbunnya pohon.

Hunian mana yang terbaik dan akan kamu pilih?

Penulis:

Novita Ayuningtyas

STMM "MMTC" Yogyakarta