5 Mitos Diet yang Bikin Tubuh Tambah Melar, Apa Saja?

Banyak orang yang mati-matian menahan makan demi diet. Namun, sekalinya lapar, makannya jadi lebih kalap. Berikut mitos diet yang salah.

oleh Doddy Irawan diperbarui 17 Nov 2017, 16:06 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2017, 16:06 WIB
5 Tanda Metode Diet yang Anda Jalani Salah
5 Tanda Metode Diet yang Anda Jalani Salah

Liputan6.com, Jakarta Perut makin buncit, lingkar lengan mulai melebar, dan pangkal paha kian membesar. Berabe banget kan kalau setiap hari badan tambah melar? Biar bobot tubuh tidak semakin membengkak, antisipasi yang harus segera direalisasikan adalah menjalankan program diet.

Selain mengembalikan tubuh langsing, pola diet yang benar juga menyehatkan. Namun, tetap hati-hati saat fokus pada program turun berat badan. Ada beberapa mitos soal diet yang ternyata hoax. Bahkan beberapa di antaranya bisa membuat diet kamu menjadi tidak optimal. 

Apa saja mitos yang berkembang ngalor-ngidul seputer diet? Simak poin-poin di bawah ini, seperti dilansir dari EatingWell.

1. Mitos pertama: Makanlah ketika benar-benar lapar

Jika dipikir secara logika, mengonsumsi makanan ketika kita benar-benar lapar, dapat membuat berat badan kita turun karena asupan makanan yang masuk menjadi berkurang, apa iya demikian adanya?

Para peneliti dari National Weight Control Registry (NWCR) Amerika Serikat melaporkan, memberikan jeda makanan secara teratur sepanjang hari adalah salah satu kunci untuk kesuksesan diet. Orang yang makan makanan sehat secara teratur bisa berpikir lebih jernih dan keadaan emosinya lebih stabil, daripada mereka yang makan hanya ketika lapar.

Orang yang suka menunda atau melewatkan makan lebih rentan terhadap masalah berat badan karena sekalinya mereka makan, mereka cenderung kalap dan makan berlebihan. Celakanya, yang mereka makan pun bukan makanan yang sehat.

2. Mitos kedua: Kalori bukanlah jadi masalah

Ada yang beranggapan bahwa tidak masalah makan banyak selama yang dimakan adalah makanan sehat. Contoh, seperti mengganti nasi putih dengan nasi merah.

Padahal yang benar adalah kandungan kalori dari makanan kita yang harus diperhatikan. Meskipun kita mengonsumsi hanya makanan sehat, tetapi kalau terlampau banyak, kalorinya mungkin sama saja dengan makanan biasa.

 

3. Mitos ketiga: Turun 5 kg dalam 2 minggu

Gagal Diet Gara-Gara Follow Akun Makanan
Gagal Diet Gara-Gara Follow Akun Makanan

Sering sekali berita seperti ini terdengar, apalagi dari pihak-pihak yang mempromosikan aneka produk diet. Bukan tidak mungkin menyusutkan lemak sebanyak 5 kg selama 2 pekan.

Namun, percayalah, kamu tidak akan kuat bertahan. Diet ekstrem seperti ini tidak sehat dan sulit untuk dipertahankan. Lebih baik turun berat badan secara perlahan, ketimbang cepat-cepat, tapi menambah beban. 

4. Mitos keempat: Salad tak baik untuk diet?

Salad adalah makanan yang terdiri dari buah dan sayuran, baik untuk kesehatan. Lalu apa yang salah? Jawabannya ada pada topping yang digunakan pada salad, seperti keju atau mayonaise. Inilah yang salah, karena bisa bikin gemuk. 

5. Mitos kelima: Boleh makan banyak setelah olahraga berat?

Setelah olahraga teratur dengan mengeluarkan sekian banyak tenaga dan menggunakan otot tubuh secara maksimal, kadang kita merasa tubuh berhak mendapatkan apa yang dia mau, yaitu makan banyak.

Padahal ini enggak baik. Justru olahraga yang kita lakukan jadi percuma. Soalnya makanan yang masuk ke tubuh justru menyumbang lebih banyak kalori. Beda ceritanya kalau kamu adalah atlet profesional yang dituntut olahraga  seharian penuh.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya