Lombok, Pulau Sejuta ‘Maling’

Selain Terkenal Eksotis, Pulau Lombok Juga Terkenal dengan Julukan "Pulau Sejuta ‘Maling’"

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Des 2017, 17:20 WIB
Diterbitkan 29 Des 2017, 17:20 WIB
Lombok, Pulau Sejuta ‘Maling’
Pulau Lombok Ternyata Terkenal dengan Julukan "Pulau Sejuta ‘Maling’"

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tak mengenal Lombok? Cerita tentang segarnya pemandangan laut nan jernih dengan berbagai macam terumbu karang serta ikan warna-warninya telah melanglang buana ke pelosok negeri bahkan hingga lintas benua. Tak hanya laut, pesona agungnya Gunung Rinjani juga tak kalah menggiurkan bagi traveller.

Tentu siapapun yang ditawarkan untuk mengunjungi pulau ini tidak akan menolaknya. Begitu pula dengan 12 pemenang Citizen Journalist Academy-Energi Muda Pertamina yang beruntung dapat mengunjungi pulau yang terkenal dengan tiga Gili-nya ini.

Terkenal dengan julukan Pulau Seribu Masjid, tahukah kamu kalau Lombok juga terkenal dengan pulau ‘maling’? Ya, julukan ini diberikan karena tradisi ‘penculikan’ yang biasa dilakukan oleh masyarakat suku sasak. Salah satunya di desa sasak Ende di Kabupaten Lombok Tengah.

“Di sini rawan penculikan. Bukan tindak kriminal, tapi penculikan yang dimaksud adalah tradisi menculik anak gadis yang akan menikah,” kata seorang warga lokal bernama Win menjelaskan.


Cara Melakukan Penculikan

Lombok, Pulau Sejuta ‘Maling’
Lombok Memiliki Tradisi Unik

Setiap gadis yang akan dipinang, terlebih dahulu akan diculik dari rumahnya. Penculikan ini adalah tanda si gadis sudah memiliki calon pendamping, dan sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan.

Walaupun rencana penculikan sudah didiskusikan dengan dengan orang tua si gadis sebelumnya, aksi ini juga bukan hal yang mudah dilakukan. Pasalnya, teras rumah si gadis tidak akan dibiarkan kosong karena sudah dipastikan sang ayah akan berjaga di teras rumah. Sebagaimana tradisi unik suku sasak yang mengharuskan laki-laki tidur di teras rumah mereka.

“Salah satu tradisi yang unik dan seru. Bayangkan waktu si penculik harus mengendap-endap di malam hari dan menculik si gadis tanpa diketahui siapapun. Seperti film action.” Kata Meriza, pemenang The Best Community Public Relation asal Semarang.

 

Penulis:

Niken Nining Aninsi - Universitas Negeri Semarang

Finalis Citizen Journalist Academy - Energi Muda Pertamina Semarang

Ikuti juga liputan dan kegiatan Finalis Citizen Journalist Academy - Energi Muda Pertamina dari 3 kota di Indonesia melalui www.liputan6.com/pages/energi-muda-pertamina. Program creative mentorship dari Redaksi Liputan6.com, Indosiar bekerjasama dengan Pertamina untuk 90 mahasiswa kreatif yang telah lolos seleksi dari ribuan pendaftar di Jabodetabek, Semarang & Balikpapan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya