Tradisi Ekstrem nan Berbahaya, Memakan Percikan Kembang Api

Tradisi memakan percikan kembang api tersebut telah biasa dilakukan turun temurun sejak dari nenek moyang.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mar 2018, 15:30 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2018, 15:30 WIB
Tradisi Ekstrem nan Berbahaya, Memakan Percikan Kembang Api
(Doc: Chinadaily.com)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap memiliki tradisi unik yang menjadi ciri khas tempat tersebut. Ada kalanya, tradisi tersebut tampak berbahaya bagi mata orang awam karena tidak mengetahui filosofi di baliknya.

Namun demikian, karena terkait dengan usaha melestarikan, tradisi tersebut tetap dilakukan meski tampak berbahaya. Sebut saja ritual memakan percikan kembang api di Tiongkok ini.

Melansir dari Chinadaily, ritual memakan percikan kembang api tersebut telah biasa dilakukan turun temurun sejak dari nenek moyang. Tradisi tersebut biasa dilakukan pada perayaan tahun baru Imlak dan membuka lembaran baru dalam kehidupan mereka nantinya. Misalnya saja seperti foto-foto berikut yang diambil di desa Xiaohu, Baitang, Provinsi Fujian, Tiongkok.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Dipercaya, ritual ini dapat membersihkan diri dari roh halus.

Tradisi Ekstrem nan Berbahaya, Memakan Percikan Kembang Api
(Doc: Chinadaily.com)

2. Dilakukan selama 10 detik secara bergantian.

Tradisi Ekstrem nan Berbahaya, Memakan Percikan Kembang Api
(Doc: Chinadaily.com)

3. Dipercaya ritual ini juga dpat membuat dewa mendekatkan diri ke mereka.

Tradisi Ekstrem nan Berbahaya, Memakan Percikan Kembang Api
(Doc: Chinadaily.com)

4. Banyak yang tak mempercayai tradisi ini sampai melihatnya langsung.

Tradisi Ekstrem nan Berbahaya, Memakan Percikan Kembang Api
(Doc: Chinadaily.com)

5. Rutin dilakukan tiap tahun baru Imlek.

Tradisi Ekstrem nan Berbahaya, Memakan Percikan Kembang Api
(Doc: Chinadaily.com)

6. Tidak benar-benar menelan percikan kembang api.

Tradisi Ekstrem nan Berbahaya, Memakan Percikan Kembang Api
(Doc: Chinadaily.com)

Reporter: Eko Wahyu Putradinata

Sumber: Brilio.net

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya