Liputan6.com, Jakarta Bumi kita yang semakin panas, menyebabkan es di kedua kutub bumi menjadi cair. Dampaknya volume air semakin bertambah dan menyebabkan daratan menjadi tenggelam.
Baca Juga
Advertisement
Ilmuwan dari Climate Central sampai memprediksi bahwa sejumlah kota di dunia akan tenggelam akibat dampak dari pemanasan global ini. Dikutip dari The Guardian, berikut lima kota di dunia yang diperkirakan akan tenggelam jika dua kutub bumi mulai meleleh.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
1. Osaka, Jepang
Jepang sering menghadapi bencana seperti banjir yang disebabkan oleh perubahan iklim. Menurut The Guardian, kota pusat di Jepang ini akan tenggelam di masa depan. Kejadian ini tentu mengancam ekonomi lokal, dan penghuninya. Permukaan air laut akan naik dan menutupi daerah ini.
Osaka sudah memiliki jaringan pengawasan laut dan pertahanan pantai untuk memonitor tsunami, meskipun keefektifannya diperdebatkan setelah bencana tahun 2011.
Dahulu, kami terfokus pada mengurangi penyebab pemanasan global, tetapi mengingat bahwa perubahan iklim tidak bisa dihindari, menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), kita sekarang mendiskusikan bagaimana menanggapi bencana alam, kata Toshikazu Nakaaki dari biro lingkungan pemerintah kota Osaka.
Kami mengantisipasi bahwa Osaka akan terpengaruh oleh bencana alam yang disebabkan perubahan iklim, tetapi kami belum menetapkan apa yang mungkin terjadi atau berapa banyak kegagalan finansial yang akan ditimbulkan. Bukannya kita berharap permukaan laut akan naik di beberapa titik di masa depan, tapi memang air laut sudah naik." kata dia.
Advertisement
2. Alexandria, Mesir
Di Corniche Alexandria, gelombang air laut perlahan-lahan naik di garis pantai. Tentu kondisi ini mengancam kota bersejarah itu. IPCC melaporkan bahwa pantai-pantai di sekitar Alexandria akan tenggelam bahkan dengan kenaikan permukaan laut 0,5 meter, sementara 8 juta orang akan mengungsi akibat banjir di Alexandria.
Semua orang berpikir kita harus bertindak atas masalah ini 50 atau 80 tahun dari sekarang, kata Hazem Hassan, seorang mahasiswa biologi kelautan di Universitas Alexandria yang berdekatan.
Pejabat setempat menjelaskan telah melakukan langkah penanggulangan. "Mesir menghabiskan 700 juta EGP (Rp 570 miliar) setiap tahun untuk melindungi pantai utara," kata Dr Magdy Allam, kepala Uni Ahli Lingkungan Arab, yang sebelumnya bagian dari kementerian lingkungan Mesir.
Allam menyebutkan dinding laut Mohammed Ali yang dibangun pada tahun 1830 sebagai perlindungan utama, serta blok beton yang melapisi garis pantai yang dirancang untuk menahan air banjir dari pemukiman penduduk. Tetapi para kritikus mengatakan bahwa ini jauh dari cukup.
"Ada penelitian yang menunjukkan bahwa kota kami adalah salah satu dari banyak permukiman manusia pesisir di seluruh dunia yang sebagian akan terendam pada 2070 jika tidak ada pencegahan," kata Ahmed Hassan, dari Save Alexandria Initiative, sebuah kelompok yang bekerja untuk meningkatkan kesadaran akan efek perubahan iklim.
3. Miami, Amerika Serikat
Salah satu kota di AS ini juga diprediksi tenggelam di masa depan. Di daerah Miami-Dade, ada banyak properti dekat pantai berisiko tenggelam hanya dalam 15 tahun ke depan.
Kekhawatiran juga muncul di pusat kota, di mana panitia pemungutan suara meminta pemilih untuk menyetujui obligasi "Miami Forever" dalam pemungutan suara November tahun lalu, yang mencakup USD 192 juta (Rp 2,7 triliun) untuk menambah pusat pompa, memperbaiki penyerapan dan menambah dinding laut.
Kami memiliki kota yang sangat berharga, yang banyak orang suka dan mau berinvestasi saat ini, tetapi itu akan membutuhkan dana untuk melindunginya, kata Ken Russell, wakil ketua komisi kota.
Advertisement
4. Shanghai, Tiongkok
Pada tahun 2012, laporan dari tim ilmuwan Inggris dan Belanda menyatakan Shanghai sebagai kota paling rentan di dunia untuk tenggelam. Hal ini berdasarkan faktor-faktor seperti jumlah orang yang tinggal dekat dengan garis pantai, waktu yang dibutuhkan agar banjir surut, dan tindakan untuk mencegah banjir. Menurut proyeksi Climate Central, 17,5 juta orang mengungsi akibat naiknya air jika suhu global meningkat.
Prediksi ini menunjukkan bahwa sebagian besar kota bisa tenggelam, termasuk sebagian besar pusat kota, landmark seperti Lujiazui dan Bund, bandara, dan seluruh Pulau Chongming yang terpencil.
Sejak 2012, pemerintah telah membuat terobosan untuk mengatasi ancaman, termasuk membangun sistem drainase, yang terdiri dari 15 kilometer pipa untuk mengalirkan air hujan di area seluas 58 kilometer persegi. Lalu meluncurkan proyek Pengaliran Banjir ke Sungai, yang akan merentang sejauh 120 kilometer antara Danau Taihu dan sungai Huangpu.
5. Jakarta, Indonesia
Para ilmuwan dalam penelitian di Laboratorium Propulsi Jet NASA di California memperkirakan Jakarta akan terkena dampak dari peningkatan permukaan laut setinggi, 1,713 mm. Selain Jakarta, empat kota dan satu provinsi juga terdeteksi berpotensi tenggelam karena peningkatan air laut.
Seperti dikutip dari BBC, empat kota di Indonesia lainnya yang terancam tenggelam yaitu Banda Aceh dengan peningkatan permukaan air laut 1,713 mm, Jawa Timur 1,766 mm, Makassar 1,764 mm, Manado, 1,780 mm dan Jayapura 1,747 mm.
Laporan tentang prediksi peningkatan permukaan laut itu sudah diterbitkan di Science Advances. "Sejalan dengan kota-kota dan negara-negara yang berupaya membangun rencana untuk mengurangi banjir, mereka harus berpikir 100 tahun ke depan jika ingin mengkaji risikonya dengan cara yang sama dilakukan oleh perusahaan asuransi," kata Dr Erik Ivins.
Reporter
Fellyanda Suci Agiesta
Sumber: Merdeka.com
Advertisement