Liputan6.com, Jakarta Seorang pensiunan asal Michigan, David Mazurek tak menyangka batu yang mulanya ia sangka sebagai sarang telur ternyata sangat bernilai mahal.
Mazurek menjadi pemilik batu ini pada tahun 1988, ketika ia membeli sebuah lahan pertanian di Edmore, Michigan.
Advertisement
Baca Juga
Saat berkeliling pada properti barunya, ia menemukan batu cokelat yang memiliki bentuk aneh digunakan sebagai pembuka pintu gudang.
Mazurek kemudian bertanya tentang batu itu kepada petani yang sebelumnya memiliki lahannya. Dan ternyata jawabannya mengejutkan bahwa batu itu merupakan meteorit.
"Ia dan ayahnya pernah mendengar batu angkasa menabrak properti mereka pada tahun 1930-an. Suara sangat bising ketika menabrak ke tanah," cerita sang petani kepada Mazurek, dilansir dari Shared.
Terlepas dari itu, Mazurek kemudian menyempan batu meteorit selama lebih dari tiga dekade dan tidak pernah menyangka bahwa batu itu sangat bernilai.
Â
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Batu yang spesial
Sama seperti sang petani, Mazurek hanya berpikir bahwa batu itu keren untuk dilihat dan membiarkan anak-anaknya membawa batu itu ke sekolah untuk dipamerkan.
Namun pikirannya berubah setelah mendengar bahwa pecahan meteorit ternyata pernah dijual dengan harga tinggi.
Setelah itu, Mazurek mengambil batu tersebut untuk dinilai di Central Michigan University. Hasil penelusuran ahli geologi, Mona Sirbescu terhadap batu itu sempat membuat Mazurek tercengang.
"Saya bisa langsung tahu bahwa ini adalah sesuatu yang sempurna," ujar Mona. Saat laboratorium berhasil menyelidiki batu temuan Mazurek ternyata terdapat bahan campuran besi dan nikel yang berharga.
"Aku sudah selesai menggunakan batu itu sebagai palang pintu, mari kita dapatkan pembeli," katanya.
Batu milik Mazurek dianggap sebagai batuan meteorit keenam yang paling besar dalam sejarah Michigan. Pihak The Smithsonians akhirnya menilai batu milik Mazurek mencapai $100,000 atau setara Rp 1,5 Miliar karena dianggap mengandung unsur yang langka.
Hasil penjualan dari batu itu nantinya tidak hanya didapatkan oleh keluarga Mazurek saja, tapi juga pihak Central Michigan University mendapat sejumlah keuntungan dari hasil batu tersebut.
Advertisement